Harga Bitcoin Jatuh ke Level Terendah, Rp2.927 Triliun Raib dari Pasar Kripto - NOA.co.id
   

Home / News

Senin, 13 Juni 2022 - 22:53 WIB

Harga Bitcoin Jatuh ke Level Terendah, Rp2.927 Triliun Raib dari Pasar Kripto

REDAKSI

LONDONHarga Bitcoin jatuh di bawah USD24.000 pada hari Senin (13/6/2022), untuk menyentuh level terendah sejak Desember 2020. Hal ini terjadi saat investor membuang kripto di tengah aksi jual yang lebih luas dalam aset berisiko.

Sementara itu sebuah perusahaan pinjaman kripto bernama Celsius telah menghentikan sementara penarikan bagi para pelanggannya, untuk memicu kekhawatiran aksi tersebut bisa menular ke pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Harga Bitcoin Sempat Tembus Rp800 Juta, Kini Anjlok Terpangkas Setengahnya

Baca Juga :  Sebut Uang Kripto Tak Bernilai Sepersepun, Ini Pandangan Skeptis Bos Bank Sentral Eropa

Bitcoin sebagai cryptocurrency terbesar di dunia turun di bawah angka USD24.000 atau setara Rp351 juta (Rp14.635 per USD), menurut data CoinDesk dan diperdagangkan sekitar USD23.325 pada pagi tadi di Wall Street, dengan kerugian 15%.

Selama akhir pekan dan hingga Senin pagi, lebih dari USD200 miliar yang senilai Rp2,927 triliun telah dihapuskan dari seluruh pasar cryptocurrency. Kapitalisasi pasar cryptocurrency turun di bawah USD1 triliun pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak Februari 2021, menurut data dari CoinMarketCap.

Baca Juga :  FOTO: PM Inggris Keliling Kyiv di Tengah Gempuran Rusia ke Ukraina

Faktor makro berkontribusi pada bearishness di pasar crypto, dengan kenaikan inflasi yang merajalela terus berlanjut dan Federal Reserve AS atau Bank Sentral Amerika diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini untuk mengendalikan kenaikan harga.

Pekan lalu, indeks AS tak berdaya, dengan Nasdaq sektor teknologi turun tajam. Bitcoin dan mata uang kripto lainnya cenderung berkorelasi dengan saham dan aset berisiko lainnya. Ketika indeks jatuh, mata uang kripto juga turun.

Baca Juga :  Sawah Dihantam Banjir Bandang, Kementan Ingatkan Petani Sulbar Ikut Program AUTP

“Sejak Nov 2021, sentimen telah berubah drastis mengingat kenaikan suku bunga The Fed dan manajemen inflasi. Kami juga berpotensi melihat resesi mengingat The Fed mungkin perlu akhirnya mengatasi sisi permintaan untuk mengelola inflasi,” kata Vijay Ayyar, wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di bursa kripto Luno, kepada CNBC.

Baca Juga: IMF Memperingatkan Bahaya Mata Uang Kripto di Pasar Negara Berkembang

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

IHSG Hari Ini Dibuka Naik ke 6.914, Asing Borong TLKM dan Lego BBRI

News

Jalin Komunikasi, Babinsa Laksanakan Komsos Dengan Warga Binaan

Aceh Barat

Nelayan Aceh Barat Selamatkan 6 Imigran Etnis Rohingya

News

Kadisnak Aceh Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Rabies di SMK

News

Jadi Pemateri Pada Penyuluhan KB dan Stunting, Ny. Roqich Hariadi Indria Astuti: Ini Tugas Kita Bersama

News

Jelang Nataru, Kapolres Abdya Fokus Pengamanan Tempat Wisata 

News

BSI Buat Program BSI Mengajar untuk Tingkatkan Literasi dan Edukasi Syariah hingga Pelosok

News

Kapolsek Kota Baharu Dampingi Warga Untuk Vaksin