Istilah Tsunami Perlu Diusung Menjadi Smong - NOA.co.id
   

Home / Opini

Minggu, 22 Desember 2024 - 11:16 WIB

Istilah Tsunami Perlu Diusung Menjadi Smong

REDAKSI

Muhammad Ikbal, Ketua Yayasan Khadam Indonesia. Foto: dok. Humas PEMA

Muhammad Ikbal, Ketua Yayasan Khadam Indonesia. Foto: dok. Humas PEMA

Banda Aceh – Momentum 20 tahun smong (tsunami) Aceh,  meniadi semangat untuk menggantikan istilah “tsunami” dengan kata “smong” sebagai bagian dari upaya melestarikan kearifan lokal sekaligus mengenang tragedi yang membawa pelajaran berharga. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Ikbal, Ketua Yayasan Khadam Indonesia pada Festival Smong (21-22/12) di Museum Tsunami

“Smong, yang dalam bahasa lokal Simeulue berarti tsunami, bukan hanya sebuah kata, tetapi simbol dari kebijaksanaan leluhur. Kisah Smong menjadi salah satu wujud kearifan lokal yang berhasil menyelamatkan ribuan jiwa dari bencana tsunami pada tahun 2004 silam. Dengan mengingat dan mempraktikkan petuah nenek moyang mereka, masyarakat Simeulue mampu bertahan dari amukan bencana alam”. tambah Ikbal

Baca Juga :  Saya Tahu, Siapa Dia. Walau Dia tak Tahu Saya

Momentum 20 Tahun menjadi penting untuk mendorong penggantian istilah “tsunami” menjadi “smong” di berbagai konteks, baik lokal maupun global. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal Simeulue yang tidak hanya mengandung makna budaya, tetapi juga memiliki kekuatan mitigasi bencana.

Baca Juga :  Melodi Lahan Seluas 276 hektare

Kegiatan ini memadukan unsur edukasi dan seni yaitu ; pemutaran dan diskusi film, kompetisi drama, cipta puisi dan melukis “nuga-nuga”, melibatkan pelajar Se- Aceh, dan mahasiswa sebagai bagian dari generasi penerus.

Baca Juga :  Eksistensi UU Kejaksaan Vs UU KPK, Memperkuat Kewenangan Kejaksaan Menangani Kasus Korupsi

810 partisipan pada acara ini serta melibatkan kolaborasi banyak pihak didukung Kemdikbud, Danaindonesia, LPDP, Universitas Bina Bangsa Getsampena (UBBG). PT.Pema, USAID, dan Aceh Documentary. Kolaborasi ini mencerminkan semangat bersama untuk melestarikan nilai-nilai lokal yang memiliki dampak global.

Share :

Baca Juga

Internasional

Repatriasi menjadi faktor kunci untuk menyelesaikan krisis Rohingya

Opini

Harga Minyak Goreng Melambung di Pasaran

Opini

Himastra 07 UIN Arraniry Banda Aceh : Idul Fitri, Momen Penting untuk Menebalkan Tali Silaturahmi dan Merajut Kembali Keharmonisan Sosial

Opini

Bagaimana Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan?

Opini

Memperbanyak Shalawat di Bulan Rabi’ul Awwal

Opini

Calon Walikota Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas Serta Konsisten

Opini

Money Politik dalam Perspektif Islam: Praktik Terlarang yang Merusak Moral dan Keadilan

Opini

Perjalanan Menginspirasi dari Desa ke Puncak Kesuksesan Melalui Pendidikan Hingga Bercita-cita Jadi Profesor

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!