dAceh Barat Daya – Salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya, Zulkanain menyebutkan Pemerintah Kabupaten setempat kejam.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Abdya merupakan kekuasaan yang zalim, kekuasan biadab, dan kekuasan tidak bermoral.
“Kalian (pemerintah) seperti tak merasa apa-apa terhadap kejadian belasan rumah sudah amblas kelaut,” sambutannya.
Seharusnya, lanjut Zulkanain, pemerintah harus punya rasa iba dan empati, responsif terhadap apapun yang terjadi terhadap daerah dan masyarakat.
“Geobag dari balai sudah sampai kelokasi kemaren pagi, tapi sampai hari ini pemerintah Abdya tidak bergerak untuk membantu pemasangan Geobagnya,” kata Zulkanain.
“Luar biasa kejamnya kalian terhadap nasib masyarakat kami,” kata lagi.
Untuk mendapatkan Geobag tersebut tidaklah mudah. Setelah sampai ke lokasi bencana di Abdya, pemerintah dan Dinas terkait malah tidak peduli.
“Seolah-olah ini bukan tanggung jawab mereka, ka pantak gaji mantong awak kah inan dum (makan saja gaji kalian di sana semuanya),” tegas Zulkanain.
Politisi partai PKB ini menggambarkan, kondisi Gampong Palak Kerambil sudah hancur lebur. “Malah Dinas terkait mengatakan kami tidak ada alat, beko ka punah (Beko rusak),” sebut Zulkanain.
Lebih tegas, Zulkanain menyebutkan Pj belale urusan droe, SK pih ka panyang, tinggai wet-wet mantong (Pj asik dengan urusan sendiri saja, SK pun sudah dipanjangkan, tinggal jalan-jalan saja.
“Masyarakat Gampong Palak Kerambil itu manusia yang merupakan tanggung jawab pemerintah,” gerutu Zulkanain.
Untuk diketahui, Geobag merupakan geotekstil dalam bentuk kantung yang di isi dengan pasir gunakan sebagai alternatif terhadap erosi.
Geobag terbuat dari material geotekstil woven dan non woven dengan material polimer polypropylene (PP) atau polyester (PET).