Selandia Baru akan mengerahkan pesawat Hercules C-130 H dan tentara bantuan ke Eropa selama dua bulan untuk turut membantu Ukraina.
Menurut pemerintah Selandia Baru, tim dan pesawat akan menuju pusat distribusi bantuan untuk Ukraina melalui Eropa.
Mereka mengangkut peralatan dan pasokan ke lokasi itu tanpa masuk langsung ke Ukraina.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengaku bentuk dukungan yang diberikan adalah membantu pasukan Ukraina mengusir invasi brutal Rusia.
“Karena perdamaian di kawasan Eropa sangat penting untuk stabilitas global,” kata Ardern seperti dikutip CNN pada Senin (11/4).
Ia lalu berujar, “Serangan terang-terangan terhadap kedaulatan suatu negara merupakan ancaman bagi kita semua dan itulah mengapa kami juga punya peran untuk dimainkan.”
Selandia Baru juga menyumbang sebesar US$8,8 juta atau sekitar Rp126 miliar via Inggris, untuk Ukraina.
Sebelum Selandia Baru, sejumlah negara Barat juga mengirim bantuan anggaran dan Alutsista ke Ukraina untuk membantu pertahanan negara itu. Mereka di antaranya Amerika Serikat dan Inggris.
London dilaporkan mengirim 6.000 rudal dan dana 30 juta euro atau sekitar Rp474 miliar ke militer Ukraina guna memperkuat pertahanan mereka dari gempuran Rusia.
Sementara itu, pada 16 Maret, Amerika Serikat mengumumkan memberi bantuan keamanan baru ke Ukraina senilai US$800 juta atau sekitar Rp11 triliun.
Salah satu yang termasuk dalam paket bantuan itu adalah drone Switchblade atau yang biasa disebut drone kamikaze. Pesawat tak berawak ini memiliki kemampuan menyerang target dari jauh dan berdaya ledak tinggi.
Beberapa waktu lalu, AS juga telah mengesahkan bantuan peralatan militer tambahan senilai US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]