Pj Gubernur Gelar Pertemuan dengan Menteri LHK, Bahas Kebijakan Baru Tentang Kehutanan di Indonesia - NOA.co.id
   

Home / News

Rabu, 14 September 2022 - 20:41 WIB

Pj Gubernur Gelar Pertemuan dengan Menteri LHK, Bahas Kebijakan Baru Tentang Kehutanan di Indonesia

REDAKSI

NOA | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, bersama jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), melakukan pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, di Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (14/09/2022).

Hadir dalam kegiatan itu Anggota Komisi IV DPR RI, T. A. Khalid, Anggota Komite II DPD RI, Abdullah Puteh, serta beberapa Dirjen dan Direktur di Kementerian LHK serta Pj Bupati Aceh Jaya dan Pj Wali Kota Langsa.

Baca Juga :  Naik Goceng, Harga Emas Hari Ini Dibanderol Rp984.000 per Gram

Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengatakan, dirinya membicarakan terkait perkembangan kebijakan baru tentang kehutanan di Indonesia. Beberapa kebijakan itu antara lain adalah akses kelola hutan, kesempatan berusaha dan manajemen pengelolaan hutan.
Jika beberapa akses tersebut diaktualisasikan di Aceh, tentu bisa memudahkan masyarakat dalam mengelola kawasan hutan dan mengurangi kemiskinan. Siti Nurbaya menyebutkan, dalam pertemuan itu mencuat jika pemerintah daerah mengusulkan beberapa pilot project yang bisa diterapkan di Aceh. Seperti halnya pengelolaan hutan mangrove di Langsa, atau penanaman tanaman kopi pada kawasan hutan di Aceh Tengah maupun Bener Meriah.

Baca Juga :  Ungkapan Syukur Gubernur Aceh Lewat Bait Puisi

Selain itu, Siti Nurbaya juga menyebutkan pihaknya juga membahas pola penanganan konflik satwa di kawasan hutan. Selama ini, kata dia, penanganan secara parsial sudah dilakukan oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam, namun hal itu belum menyelesaikan masalah secara komprehensif. “Ekosistem Aceh sangat hebat,” kata dia.

Baca Juga :  Polres Aceh Barat Daya Lepas Purna Bakti Personil

Beberapa satwa dilindungi berada di kawasan ekosistem Leuser, seperti Harimau, Gajah, Orang utan dan Badak. Konflik yang terjadi menandakan ada persoalan di sana. “Kemungkinan terbesar fragmentasi habitat wilayah jelajah satwa,” kata dia.

Dengan pola kerja sama yang baik, pemerintah melakukan perencanaan secara lebih komprehensif dan integratif termasuk zonasi wilayah jajahan satwa, serta juga demplot untuk tanaman pangan. []

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Analis: Krisis Sri Lanka Mirip Pola Fenomena Arab Spring

News

Di Abdya Sekda Aceh Larang Wartawan Rekam Omelanya

News

Transaksi Riyal di BSI Naik 57,18% Pada Musim Haji 2024

News

Sekda Sapa Peserta Zikir dari SLBN Kebayakan

Internasional

IOM Dianugrahi Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI  

News

Pekan Olahraga Kota Subulussalam Resmi Ditutup

Aceh Barat

Diduga, Provinsi Aceh dijadikan Tempat Penyelundupan dan Perdagangan Manusia  

News

Wakil Ketua Komisi VI Apresiasi Kebijakan Kemendag Atasi Krisis Minyak Goreng