Netizen Indonesia ramai-ramai membuat petisi terkait rencana gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan agresi Rusia di Ukraina per Kamis (7/4).
Petisi bertajuk “Pak Jokowi, Jangan Datangkan Presiden Putin di Konferensi G20!” atas prakarsa Milk Tea Alliance Indonesia di Change.org itu sudah diteken 1.917 pengguna hingga berita ini dipublikasi dan akan terus bertambah.
“Vladimir Putin, Presiden Rusia, adalah yang paling bertanggung jawab dalam menyebabkan perang ini. Ia mengirimkan pasukan militer secara ilegal, sampai menyerang kawasan padat penduduk di rumah sakit bersalin di Ukraina,” tulis Milk Tea Alliance dalam petisi di laman Change.org.
Rencana Pemerintah RI yang tetap akan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke G20 pada 15 November 2022 di Bali menuai polemik.
Sejumlah netizen juga meluapkan pendapat mereka di dalam kolom komentar laman situs Change.org.
“Politik bebas aktif adalah prinsip politik luar negeri Indonesia. Penerapannya harus dilakukan berdasarkan prinsip HAM dan Demokrasi dan ditujukan untuk perdamaian dunia,” demikian tulis akun Nursyahbani Katjasungkana.
“Putin mau menghidupkan Russian Empire. Mesti ditolak sikap penjajah ini,” komentar akun Damairia Pakpahan.
Sebelumnya, sejumlah negara Barat juga telah mewanti-wanti Indonesia agar tidak mengundang Putin di G20. Terbaru adalah sikap Amerika Serikat yang menolak kehadiran Putin termasuk seluruh delegasi Rusia.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengaku bahwa ia sudah menegaskan posisi negaranya ini kepada para menteri keuangan di G20, terutama Indonesia selaku pemegang presidensi tahun ini.
“Saya sudah menegaskan ke rekan saya di Indonesia bahwa kami tak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” ujar Yellen pada Rabu (6/4), seperti dilansir CNN.
Seorang sumber mengatakan bahwa Yellen merujuk pada sejumlah pertemuan para menteri keuangan negara-negara G20 yang dijadwalkan digelar pada bulan ini.
Yellen menegaskan posisi negaranya ini saat berbicara di hadapan Komite Layanan Finansial Dewan Perwakilan AS.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga sebelumnya mengatakan telah berbicara dengan Jokowi menolak kehadiran Putin.
Penolakan Trudeau itu ia sampaikan saat komunikasi dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Kamis (31/3). Menurut dia kehadiran Putin di G20 akan menjadi kesulitan yang besar baginya dan forum ini jadi tak produktif.
“Itu akan menjadi masalah besar bagi banyak negara, termasuk Kanada. (G20 adalah soal) bagaimana kami mengelola dan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Trudeu dikutip AFP.
Ia lalu menegaskan, “Rusia dengan invasi ilegalnya ke Ukraina menghambat pertumbuhan ekonomi setiap orang di dunia.”
[Gambas:Video CNN]
(bac)
[Gambas:Video CNN]