Pengusaha Perempuan Binaan BRI, Dulang Untung dari Usaha Ecoprint - NOA.co.id
   

Home / News

Selasa, 14 Juni 2022 - 13:19 WIB

Pengusaha Perempuan Binaan BRI, Dulang Untung dari Usaha Ecoprint

REDAKSI

SURABAYA – Sebagai penggemar mode, perempuan asal Surabaya bernama Ida Rosita (41) memutuskan untuk terjun ke industri tersebut. Awal mulanya, kampung tempatnya tinggal di Jambangan, Surabaya, mengikuti lomba Surabaya Smart City (SSC). Ini merupakan program yang diluncurkan Pemerintah Kota Surabaya pada 2019.

Salah satu tujuan lomba tersebut untuk memberdayakan masyarakat, mengajak wanita-wanita di kampung berkegiatan agar mendapat penghasilan tambahan. Pada lomba ini, Ida mengusulkan memulai usaha pakaian Wanita dengan mengadopsi Teknik ecoprint dengan nama “Ecoprint Girly Lestari”.

“Awalnya Surabaya Smart city ini kan di kampung, sebenarnya bukan saya yang menggagas ecoprint ini. Jadi, saya sama bu RT membuat apa gitu di kampung yang sekiranya sama warga bisa bareng-bareng, terus ada lomba SSC tahun 2019 kita buat ecoprint untuk menunjukkan keunggulan atau usaha yang dimiliki kampung kami,” kata Ida.

Baca Juga :  Perempuan Tanjong Ulim Dilatih Kerajinan Rotan

Saat itu hasil produk ecoprint di kampungnya menjadi daya tarik wisatawan yang datang. Seiring berjalannya waktu, Ida melihat ada potensi yang bisa dikembangkan melalui kerajinan ecoprint ini. Jadinya dia memutuskan membuka usaha sendiri pada 2019, meski saat itu usahanya belum memiliki izin resmi.

Selang setahun kemudian, tepatnya 2020 akhirnya Ida memiliki izin usaha ecoprint. “Biar tetap jalan dan tidak mengandalkan penjualannya ketika ada tamu saja datang ke kampung baru kejual, saya pikir harus punya izin-izin agar bisa masuk ke sentra-sentra UKM. Jadi saya urus izinnya, biar penjualannya bisa continue juga,” ujarnya.

Baca Juga :  Isu Pembahasan G20 Selaras dengan Upaya Membangkitkan UMKM

Perempuan asal Surabaya ini menjelaskan, ecoprint adalah seni mencetak daun, bunga, akar, kayu di atas kain, dan bisa dijadikan produk fashion, craft dan home decor. Dari sini, dia berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk zero waste guna mengurangi limbah, dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

Untuk modal sendiri terbilang masih sedikit yaitu Rp 3 juta saja, yang dipakai untuk membeli bahan-bahan membuat ecoprint. Mulai dari kain, dan pewarna alam, tapi itu tidak termasuk peralatan.

Baca Juga :  Dorong UMKM Tembus Pasar Amerika, Dubes Rosan: Manfaatkan INA Access

Lebih lanjut, karena usaha ecoprint ini bukan murni hasil gagasan Ida tapi produksinya masih dibantu warga setempat. Ada 1-2 orang yang membantu. Mereka akan mendapatkan upah ketika ada barang yang terjual.

“Kayak komisi, kita gak gaji tiap bulan. Pokoknya kalau ada yang laku saya kasih (ke yang membantu). Jadi tidak terikat,” ujarnya.

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Capaian Vaksinasi Covid-19 Pemerintah Aceh Kini 102.374

News

Mantan Napi Terorisme, Nasir Abbas Sebut Teroris Itu Bukan Jihad

News

Jadi Penyelamat Pembudidaya Ikan, Dua Pemuda Lulusan ITB Ciptakan eFishery

News

Liburan Keluarga Semakin Praktis dengan Dompet Digital MotionPay

News

Temui Wakil Ketua I DPD RI, Sandiaga Uno Bahas Pengembangan Potensi Wisata Maluku

News

Platform Digital Warung Pangan Salurkan Migor Rakyat ke 512 Titik Lokasi

News

Kumpulkan MotionPoints hingga Miliaran Rupiah dalam Program MotionPoints Spektakuler dari MotionPay!

News

Usai Lebaran Idul Adha 1444 H, MPP Aceh Besar Kembali Buka Pelayanan