Pipin, salah seorang pedagang sembako menuturkan, harga tersebut belum berubah dari sejak sebelum lebaran. Meskipun dia tahu pemerintah sudah berupaya menekan harga dengan melarang sementara ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
“Di pasar ini sih rata-rata belum turun (harga minyak goreng curah), padahal pemerintah udah larang ekspor kan. Tapi saya nggak tahu kenapa harga di pasaran masih mahal,” ujarnya saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di Pasar Mangunjaya, Bekasi, Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Cabut Larangan Ekspor, Jokowi Janji Harga Minyak Goreng Segera Turun
Terkait pasokan, Pipin menyebut sudah ada perbaikan dari semenjak pemerintah melarang ekspor. Artinya, sudah tidak terjadi kelangkaan.
Menurut dia, pihak agen pun sudah tidak lagi membatasi jumlah pembelian seperti sebelumnya dan tidak ada lagi persyaratan yang harus dipenuhi.
“Untuk pasokan juga sudah aman. Saya beli di agen sudah nggak ada syarat-syarat lagi. Mau pesen berapa mereka sediain. Tapi pihak agen pun nggak sedia banyak. Jadi kitanya juga nggak bisa beli banyak-banyak banget. Tapi gapapa begitu, yang penting tiap hari saya bisa dapat barang,” tandasnya.
Senada, pedagang lainnya bernama Agam juga menyebut bahwa harga minyak goreng curah belum mengalami penurunan.
Dia pun masih menjual pada kisaran Rp20.000-21.000 per kilogram. Hal itu disebabkan harga beli dari agen masih dibanderol Rp18.000-19.000 per kilogram.
Lihat Juga: Ekspor CPO Dibuka Kembali, Petani Sawit Minta Konsistensi Kementerian Terkait