“Saya heran ada yang menjelek-jelekkan Indonesia dan banyak yang berbicara tanpa data, padahal inflasi kita sangat kecil dibandingkan negara lain, hanya 3,5%. Dan seperti kita tahu, inflasi dapat menjadi tolak ukur perekonomian suatu negara,” terang Menko Luhut dalam Seminar Nasional, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga: Jawab Kritikan Soal Utang, Luhut: Rp7.000 Triliun Itu Masih Kecil
Menurutnya kekayaan Indonesia yang melimpah jika diatur dengan bagus tentunya akan berbuah manis dan meningkatkan perekonomian. “Karena semuanya dimanage dengan baik, ekspor kita saat ini bagus, impor juga bagus, pajak kita juga bagus bahkan tahun ini lebih dari 300 triliun rupiah, saya harap semua pihak mendukung perekonomian jangan ada yang berpikir dengan tidak positif begitu” ucapnya.
Selain itu ungkapnya kehebatan Indonesia juga dapat dinilai dari strategi penanganan Covid-19. Pasalnya penanganan yang handal membuat Pandemi pulih lebih cepat, sehingga menurut Luhut tidak ada lagi alasan pertumbuhan ekonomi terhambat pandemi.
“Tiga indikator yang kami gabungkan menjadi satu untuk penanganan pandemi adalah Facebook Mobility, Google Traffic, Intensitas Cahaya di malam hari dari NASA. Hal ini berhasil sehingga dengan pemulihan covid yang kuat dan penanganan ekonomi yang handal. Maka Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik,” ucapnya.
Baca Juga: Tanam Duit Rp1.923 T di Kaltara untuk Industri Hijau, Luhut: Bagian Negosiasi dengan Tesla
Luhut juga menyayangkan adanya beberapa oknum yang menjelek-jelekan Indonesia tanpa adanya data. “Mana yang mau bilang Indonesia jelek? ini saya ngomong berdasarkan data, yang menjelekkan Indonesia itu bukan orang Indonesia,” pungkasnya.
Lihat Juga: Jawab Kritikan Soal Utang, Luhut: Rp7.000 Triliun Itu Masih Kecil