NOA | Sigli – Rakor PORA XIV 2022 Pidie, antara Pemprov Aceh, KONI dan Pemkab Pidie, yang berlangsung di Oproom Setdakab Pidie, Sabtu 29 Desember 2022, telah melahirkan beberapa rekomendasi, salah satunya ketetapan jadwal pelaksanaan PORA XIV 2022 di Kabupaten Pidie.
Rakor yang dipandu oleh Sekum KONI Aceh, M. Nasir, menetapkan bahwa jadwal pelaksanaan PORA XIV 2022 di Pidie, yaitu pada Minggu keempat November sampai Minggu pertama Desember 2022.
Lahirnya ketetapan jadwal tersebut dalam Rakor PORA XIV, dinilai oleh sejumlah kalangan merupakan ketetapan “Ngawur”, pasalnya jadwal pelaksana tidak menyebutkan tanggal pasti, hanya menyebutkan “Minggu keempat November sampai Minggu pertama Desember 2022”.
Salah seorang tokoh Olahraga di Pidie, Dhian Anna Asmara, kepada awak media ini, Minggu (30/01/2022) malam, mengungkapkan rasa herannya dengan jadwal PORA XIV 2022. Kata Dhian, seharusnya pada Rakor kemarin sudah ditetapkan jadwal pasti pelaksanaan.
“Jadi ini kesimpulan “Ngawur”, belum ada jadwal semacam ini, seharusnya disebutkan tanggal pasti pelaksanaan, dari tanggal berapa sampai dengan tanggal berapa, bukannya dari Minggu sampai ke Minggu,” ucapnya dengan nada keheranan.
Sementara, dalam Rakor kemarin, Bupati Pidie, Roni Ahmad, S.E., M.M (Abusyik) menyatakan keseriusan Pemkab Pidie dalam mempersiapkan event PORA XIV tahun 2022.
Ia mengatakan, untuk membuktikan keseriusan dalam menyambut event tersebut, Pemkab Pidie telah mengucurkan dana dari tahun 2019 sampai 2022 sebesar Rp31,9 milyar untuk pembebasan lahan Pidie Sport City pada tahun 2021, dan pembebasan lahan untuk lapangan Bola kaki Blang Paseh yang akan digunakan untuk pembukaan PORA XIV.
Lebih lanjut, Abusyik juga meminta keseriusan dari Pemprov Aceh dalam penyelenggaraan PORA XIV tahun 2022.
“Melihat persiapan -persiapan yang telah dilakukan oleh Pemkab Pidie, menunjukkan bahwa Pidie serius dalam mempersiapkan diri sebagai penyelenggara PORA XIV 2022,” ucap Abusyik.
“Namun, pada hari ini saya selaku orang yang dipercayakan oleh masyarakat Pidie, mempertanyakan keseriusan pemprov Aceh dalam pelaksanaan PORA XIV tahun 2022 di Pidie,” sambungnya.
Hal tersebut dipertanyakan Abusyik, karena jika dilihat kembali dari dana hibah yang telah diberikan oleh Pemerintah Aceh pada tahun 2020 Rp20 milyar dan tahun 2021 Rp90 milyar, masih sangat kurang untuk mewujudkan terlaksananya event PORA, yang membutuhkan dana Rp450 milyar, sesuai Master Plan untuk penyelenggaraan event tersebut.
Abusyik, pada kesempatan itu juga, berharap semoga Penyelenggaraan event PORA XIV tahun 2022 dapat terlaksana dengan baik seperti kesuksesan MTQ Aceh XXXIV tahun 2019 silam di Pidie.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, S.Pd.I.,M.A.P, mengatakan, Pemprov Aceh tidak serius dalam penyelenggaraan PORA XIV, buktinya sampai hari ini (Rakor) masih berkutat pada masalah pembangunan infrastruktur, seharusnya Rakor hari ini membicarakan masalah penyelenggaran PORA. “Jadi sungguh disayangkan sikap Pemprov Aceh,” ujarnya.
“Uang pembangunan infrastruktur baru dikucurkan pada November 2021, padahal APBA sudah disahkan, Januari 2021 sudah bisa dicairkan. Dimana sumbatnya komunikasi antara Pemkab Pidie dengan Pemprov, sehingga begini,” pertanya Mahfuddin.
Ia juga mengungkapkan, untuk biaya akomodasi dan fasilitas lainnya, agar tidak dibebankan kepada Pemkab Pidie, tetapi ditanggung Pemprov, mengingat Pemkab Pidie tidak ada uang, apalagi ini adalah event nya Pemprov.
“Kalaupun dilaksanakan pada 2022, dengan kenyataan ini, berarti itu memaksakan diri, sehingga terjadi seperti pada event -event sebelumnya,” lagei bue droep daruet”, (maksudnya kegiatan yang dikerjakan dan dipaksakan dengan terburu -buru dalam waktu bersamaan)”. Menurut saya, PORA XIV tidak cocok dilaksanakan pada 2022,” tegas Mahfuddin.
Data yang diperoleh awak media ini pada Dinas Perkim Pidie, Venue yang harus dipersiapkan untuk penyelenggaraan PORA XIV sebanyak 22 Venue, tidak termasuk Sport City dan Kolam renang yang sudah dibatalkan.
Yang sudah dibangun pada 2021, ada dua unit (100 persen), yaitu Venue Tenis Lapangan dan Volly Pantai. Sedangkan Wisma Atlet baru tahap I, terang Kadis Perkim Pidie, Thantawi, S.T.,M.T.
“Pada Pebruari 2022, rencananya akan dilelang sebanyak 13 unit Venue, melalui LPSE Pidie, dan sisanya tergantung Progres sebelumnya. Kita berupaya Venue -venue selesai tepat waktu,” sebut Thantawi.
Selain fisik, pada Rakor juga disampaikan data Atlet 36 Cabor pada PORA XIV dari 23 Kab/Kota. “Ada 5.045 atlet 36 Cabor dari 23 Kab/Kota akan ikut serta, belum termasuk Wasit, Official dan unsur kepanitian, serta terkait lainnya,” ungkap Wakil Ketua III KONI Aceh, Teuku Rayuan Sukma.
Disampaikan juga, untuk medali emas dan perak masing-masing 532 medali, sedangkan perunggu yang disediakan berjumlah 585 medali. “Khusus perunggu, selain perorangan juga disediakan untuk juara beregu,” demikian Teuku Rayuan Sukma.
Terkait kesiapan Pemkab Pidie dalam pelaksanaan PORA XIV 2022 juga diungkapkan Kadispora Pidie, Edy Saputra, S.I.P, M.M, bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan KONI dan instansi terkait lainnya, untuk mematangkan persiapan penyelenggaraan PORA. Selain itu pihaknya segera melaksanakan rekomendasi hasil Rakor kemarin.
“Pada intinya kita selaku tuan rumah siap mensukseskan pelaksanaan PORA XIV 2022 di Pidie sesuai rencana, dengan berharap dukungan penuh seluruh elemen masyarakat Pidie tentunya,” singkat Edy.
Turut hadir serta memberikan arahan pada Rakor tersebut, Ketua KONI Aceh, H. Muzakir Manaf (Mualem), yang didampingi oleh Ketua Harian KONI Aceh, H. Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak).
Juga tampak hadir, Ketua DPRA, Sekda Pidie, Kadispora Aceh, mewakili BPKA, Komisi V DPRA, Kadis BPKK Pidie, Ketua KONI Pidie, serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setdakab Pidie.(AA)