Simeulue – Simeulue, sebuah kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Sumatra, kini tengah fokus mengembangkan sektor pariwisata sebagai upaya untuk memajukan potensi alam dan budaya lokal yang luar biasa, Jum’at (29/11/2024).
Keindahan alamnya yang memukau menawarkan berbagai aktivitas menarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, mulai dari surfing, snorkeling, diving, trekking, hingga bersantai menikmati panorama alam yang menawan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Simeulue berkomitmen untuk memperkuat daya tarik wisata melalui pengelolaan destinasi yang sistematis dan berkelanjutan.
Kepala Disparbud Simeulue, Asmanuddin, menjelaskan bahwa pihaknya sedang merancang rencana pengembangan pariwisata yang lebih terstruktur guna mendukung pertumbuhan sektor ini dalam jangka panjang.
“Dengan perencanaan yang matang, kami yakin sektor pariwisata Simeulue dapat berkembang secara jelas dan terarah, mulai dari pengelolaan destinasi hingga peningkatan fasilitas pendukung,” ujar Asmanuddin saat diwawancarai di ruang kerjanya, beberapa hari yang lalu.
Tak hanya keindahan alam, Simeulue juga kaya akan seni dan budaya lokal yang menjadi daya tarik tersendiri. Disparbud bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membina kelompok seni dan budaya melalui program wisata berbasis budaya, yang bertujuan untuk menjaga kelestarian seni tradisional dan menjadikannya sebagai magnet wisata.
Selain itu, kuliner khas Simeulue, seperti memek dan lempeng sagu, turut menjadi bagian penting dari pengalaman wisata yang ditawarkan. Sebagai bagian dari upaya promosi, Disparbud menyelenggarakan berbagai perlombaan seni dan kuliner untuk menarik minat generasi muda terhadap budaya tradisional. Ini diharapkan dapat melestarikan nilai-nilai budaya lokal serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga warisan budaya. Namun, pengembangan pariwisata di Simeulue tidak tanpa tantangan.
Terbatasnya anggaran untuk promosi, rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor pariwisata, dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dalam berinteraksi dengan wisatawan asing menjadi kendala utama.
“Kami terus berupaya mengatasi tantangan ini melalui pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha,” ujar Asmanuddin.
Selain itu, Disparbud juga memprioritaskan pemeliharaan infrastruktur pariwisata, meskipun dengan keterbatasan anggaran yang ada. “Kami berfokus pada perbaikan akses jalan menuju destinasi wisata dan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata lainnya,” tambahnya.
Disparbud berharap sektor pariwisata di Simeulue dapat terus berkembang dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Dengan komitmen kuat dari masyarakat dan pelaku usaha, Simeulue diyakini akan menjadi destinasi wisata unggulan yang dikenal hingga mancanegara. (Adv)
Editor: Redaksi
