Barat Makin Terjepit, Rusia Hanya Ekspor Produk Pertaniannya ke Negara Sahabat - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Jumat, 17 Juni 2022 - 09:45 WIB

Barat Makin Terjepit, Rusia Hanya Ekspor Produk Pertaniannya ke Negara Sahabat

REDAKSI

JAKARTA – Setelah hanya memprioritaskan ekspor gas alamnya pada negara-negara bersahabat, Rusia membuat gebrakan baru yang akan membuat negara-negara Barat semakin kelimpungan.

Menteri Pertanian Rusia Dmitry Patrushev Kamis (16/6) lalu menegaskan, negaranya akan memprioritaskan ekspor produk pangannya hanya ke negara-negara bersahabat. Sementara, saat ini dunia tengah dibayangi krisis pangan, khususnya gandum dan biji-bijian akibat konflik di Ukraina dan terganggunya rantai pasokan akibat sanksi ekonomi.

Baca Juga: PBB Akui Ekspor Rusia Dapat Atasi Krisis Pangan Global

Patrushev mengatakan, Rusia harus mengatasi hambatan ini untuk menyediakan makanan bagi negara-negara yang paling membutuhkannya.

“Produk (pertanian) kami akan berada di pasar luar negeri, tetapi hanya di negara-negara yang bersahabat dengan kami, yang tidak menciptakan rintangan dan kesulitan bagi kami,” tegasnya kepada wartawan di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) seperti dilansir RT.com, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga :  Rangkuman Terkini Pertempuran Rusia-Ukraina

Patrushev pada Kamis lalu mengatakan bahwa panen gandum Rusia bisa mencapai 130 juta ton tahun ini. Angka tersebut akan cukup untuk menutupi kebutuhan domestik dan memastikan potensi ekspor.

Rusia mengharapkan panen gandum melimpah tahun ini, termasuk rekor panen gandum, kata Presiden Vladimir Putin bulan lalu. Dia menambahkan bahwa sejumlah negara menghadapi ancaman kelaparan, menekankan bahwa kesalahan atas situasi ini sepenuhnya terletak pada elit Barat.

Baca Juga :  Dandim Aceh Selatan Kembali Tegaskan Penguatan Satgas Covid-19 dan Posko PPKM

Krisis gandum dirasakan di seluruh dunia karena harga gandum melonjak ke rekor tertinggi selama dua bulan terakhir. Pasar makanan global, yang sudah terpengaruh oleh cuaca dan pandemi Covid, mendapat pukulan lain karena konflik Rusia-Ukraina dan sanksi Barat terhadap Moskow. Hal ini telah memicu ketakutan akan kerawanan pangan global dan kelaparan.

Baca Juga: Sanksi ke Rusia Bikin Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada pertemuan tingkat menteri tentang ketahanan pangan global menyerukan agar produk makanan dan pupuk dari Rusia, Ukraina dan Belarusia harus diizinkan di pasar dunia jika komunitas global ingin membendung krisis pangan yang sedang berlangsung.

Baca Juga :  Bahlil: UU Cipta Kerja Berdampak Positif bagi Pengusaha

“Mari kita perjelas, tidak ada solusi yang lebih efektif untuk krisis pangan tanpa reintegrasi produksi pangan Ukraina, serta makanan dan pupuk yang diproduksi oleh Rusia dan Belarusia, ke pasar dunia,” tegas dia.

Awal bulan ini, Guterres memperingatkan seperlima umat manusia berada dalam risiko kemiskinan dan kelaparan karena situasi saat ini di pasar gandum, dengan harga gandum melonjak menyusul sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia dan Belarusia.

(fai)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

Aceh Barat Daya

Jalan Menuju Kantor Cabdin Pendidikan Abdya Diblokir

News

Pimpin Apel Senin, Staf Ahli Gubernur Pamit Masuki Pensiun

Hukrim

Bea Cukai Langsa Amankan 2,7 Juta Batang Rokok Ilegal

News

Faisal Basri Sebut Pemerintah Gunakan Siasat Injak Kaki untuk Tekan Inflasi

News

Survey elektabilitas Bakal Calon Bupati Pidie Jaya 2024 , Masyarakat Mengharapkan Perubahan

News

Atraksi Seni Warnai Pembukaan PORA XIV Pidie 2022

News

Dipresentasikan Airlangga Hartarto, Kartu Prakerja Dipuji Negara-Negara Anggota UNESCO

News

Pj Gubernur: Tsunami Aceh Adalah Sarana Pembelajaran Membangun Empati dan Solidaritas

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!