BANDA ACEH – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zaenal Abidin, meminta PT Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk memberikan kompensasi (ganti rugi) bagi nasabah yang mengalami kerugian akibat erornya sistem layanan BSI.
Selain memberikan kompensasi, Zaenal juga meminta BSI agar dapat memberikan kepastian kepada publik. Pasalnya, gangguan layanan tersebut sudah terjadi selama tiga hari, terhitung sejak Senin (8/5) kemarin.
Ketua Fraksi PKS DPRA itu berharap BSI dapat segera menyelesaikan persoalan gangguan sistem tersebut sehingga tidak berlarut-larut dan menyebabkan kepercayaan masyarakat Aceh terhadap BSI berkurang.
“Kondisi itu menyebabkan perekonomian Aceh juga terganggu, makanya BSI harus memberikan kepastian kapan normal kembali, saya yakin nasabah takut-takut melakukan transaksi karena kondisi belum normal,” kata Zainal Rabu 10 Mei 2023.
Sehingga secara baiknya BSI sendiri haru memberikan kompensasi jika masih ingin dipercaya masyarakat.
“Ini harus ada kompensasi kepada nasabah yang alami kerugiaan karena BSI eror dan itu harus menjadi pertimbangan dari BSI,” katanya.
Memang untuk saat ini ATM sudah normal, tapi tidak semuanya, kalau m-banking ada beberapa yang bisa dan ada beberapa yang tidak bisa, artinya belum normal sepenuhnya,” ujarnya