Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyebut tak ada cara menghentikan aksi militer Rusia selain tambahan senjata untuk negaranya.
Zelensky, melalui unggahan di akun Twitter resminya, Rabu (13/4) menyebut perang dengan Rusia akan berlangsung tanpa akhir. Pertumpahan darah, kata dia, akan terus terjadi. Kesengsaraan, penderitaan, dan kehancuran tak bisa dielakkan.
“(Kota) Mariupol, Bucha, Kramatorsk – daftarnya terus berlanjut. Tidak ada yang akan menghentikan Rusia kecuali Ukraina dengan senjata berat,” ujar Zelensky.
Sebelumnya, di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan tujuan militernya di Ukraina adalah “mulia” dan akan tercapai.
“Sangat jelas, kami tidak memiliki pilihan lain, itu benar. Dan tidak ada keraguan tujuan [dari operasi khusus] akan tercapai,” kata Putin pada Selasa (12/4), dalam kantor berita TASS, dikutip dari CNN.
Putin bahkan mengatakan dialog dengan Ukraina sudah mengalami kebuntuan di tengah upaya damai mengakhiri perang. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat konferensi pers bersama sekutu dekatnya, Presiden Belarus, Alexander Lukashenko pada Selasa (12/4).
Rusia dan Ukraina tercatat sudah berulang kali menggelar negosiasi, namun tak menuai hasil signifikan.
Negosiasi terakhir berlangsung di Istanbul, Turki pada akhir Maret lalu. Hasil pertemuan itu di antaranya, Ukraina siap berstatus netral dan non-nuklir, perundingan lebih lanjut status Crimea selama 15 tahun, jaminan keamanan Ukraina, kemungkinan pertemuan antarpresiden, dan gagal gencatan senjata.
Jalan negosiasi makin tampak terjal. Sebab, Putin mengaku tak akan mengakhiri invasi di Moskow sebelum tujuannya tercapai.
“Tak akan menghentikan operasi militer,” kata Putin.
(ain/ain)
[Gambas:Video CNN]