“Sejumlah area yang diprediksi akan terjadi kemacetan utamanya di pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lain. Sedangkan, sejumlah titik yang diprediksi terjadi di Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya melalui keterangan resmi seperti dikutip di Jakarta, Sabtu (16/4/2022).
Baca Juga: 144.000 Aparat Gabungan Dikerahkan Jaga Mudik Lebaran 2022
Menurut dia untuk mengurai kemacetan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan. Rekayasa lalu lintas direncanakan berlaku mulai 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022. “Hasil dari simulasi akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden,” jelasnya.
Menhub mengatakan jalur darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi mobil dan sepeda motor maupun angkutan darat melalui bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain.
Jumlah pemudik pada tahun ini diramal meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi. Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni.
Pada mudik tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik dan pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif.
Baca Juga: Kakorlantas Akan Amati Terus Jalur Mudik
“Diharapkan, perjalanan mudik dapat berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan, setelah dua tahun ini masyarakat tidak melakukan mudik akibat pandemi Covid-19. Selain itu, diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai masa mudik,” pungkasnya.