Kota Jantho – Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Aceh Besar, Drs Sulaimi MSi, melaunching Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (GENIUS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Piyeung Gampong Mon Ara, Kecamatan Montasik, Aceh Besar, Rabu (18/10/2023).
Dalam kesempatan itu Sulaimi yang mewakili Pj Bupati Aceh Besar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya Genius yang hari ini di launching pelaksanaannya, sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi emas 2045,.
Melalui berbagai inisiatif dan program edukatif, diharapkan genius memiliki peran yang signifikan untuk membangun kesadaran masyarakat. “Tentunya kegiatan ini patut kita dukung bersama, karena pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi keberlangsungan hidup manusia. Sehingga pemerintah mempunyai kewajiban memenuhi pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan, yang tujuannya untuk jangka panjang agar dapat mengurangi angka kerawanan pangan dan gizi yang masih menjadi masalah di beberapa wilayah, termasuk di Aceh Besar,” ujarnya.
Selanjutnya Sulaimi mengatakan Genius ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, yang mengamanatkan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
“Oleh karena itu dalam pelaksanaan penanganan kerawanan pangan dan gizi ini, yang harus kita perhatikan anak sekolah, karena ini merupakan program lanjutan Pemerintah dari upaya intervensi gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) hingga menjadi 8.000 HPK guba meningkatkan kualitas SDM,” jelasnya.
Karena menurut Sulaimi, banyak anak yang pergi ke sekolah tidak sarapan, sehingga menurutnya akan berpengaruh kepada konsentrasi dan kecerdasan otak anak usia sekolah yang akan berakibat pada penurunan prestasi belajar.
“Jadi ini bukan hanya kewajiban pemerintah pusat atau daerah, namun juga kewajiban guru sekolah dan orang tua dalam menjaga pola makan anak, di sekolah tentunya ada kantin, pihak sekolah harus mengecek makanan apa saja yang dijual disekolah, sehingga anak-anak tidak jajan sembarangan,” imbuh Sulaimi.
Untuk membentuk generasi emas itu tidak mudah, menurut Sulaimi perlu adanya partisipasi dari semua pihak dan tentunya pihak sekolah dan orang tua yang harus diutamakan untuk memantau tumbuh kembang anak sehingga secara otomatis diharapkan juga dapat mencegah stunting.
“Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pangan dan gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak karena Edukasi terhadap orang tua siswa sekolah dasar memainkan peranan penting dimana orang tua bertanggung jawab dalam penyiapan pangan rumah tangga,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan Aceh Besar Ir. Fuadi Akhmad dalam kesempatan itu mengatakan persiapan Launching Genius ini sudah jauh-jauh hari dilakukan dengan berbagai proses, dan kegiatan hari ini bersifat zoom meeting, karena launching Genius ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
“Kegiatan Genius bersumber dari dana pusat melalui Badan Pangan Nasional dengan melibatkan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) yang dilaksanakan di 50 Kabupaten/Kota di 10 Provinsi, dimana Kabupaten Aceh Besar terpilih sebagai salah satu pelaksana kegiatan dengan jumlah empat (4) Sekolah yang menerimanya dari tujuh (7) Sekolah yang kita kunjungi, keempat Sekolah tersebut SDN Piyeung Gampong Mon Ara, SDN Pante Kareung Gampong Empee Tanong, SDN 4 Kota Jantho dan SDN 6 Kota Jantho,” ujarnya.
Selanjutnya Fuadi mengatakan pada tahun 2023 Badan Pangan Nasional menginisiasi kegiatan Genius sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas SDM generasi emas 2045 dan Pemberian pangan bergizi pada kegiatan Genius ini utamanya berbahan dasar sumber protein hewani yang berperan penting dalam pemenuhan gizi terkhusus di usia dini.
“Kegiatan GENIUS ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang pangan dan gizi, meningkatkan kapasitas guru dalam penyelenggaraan pemberian makanan kudapan bergizi pada peserta didik, serta memberikan pengetahuan tentang gizi, keragaman makanan, perilaku hemat pangan (stop boros pangan) serta perilaku hidup bersih dan sehat,” jelasnya.
“Kegiatan pemberian pangan bergizi untuk siswa berlangsung selama 20 hari ke depan, dengan menu selama 10 hari berbeda, dan di hari ke 11 kembali ke menu awal, dimana siswa diberikan pangan bergizi dalam bentuk kudapan berbahan dasar telur, susu, ayam, ikan dan protein hewani lainnya. Bentuk dari kegiatan Genius ini diantaranya yaitu edukasi pangan dan gizi, pemberian kudapan bergizi dan pengumpulan data baseline dan endline, sehingga dapat menciptakan generasi emas 2045 nanti,” pungkas Fuadi.
Launching Genius juga ikut dihadiri Sekdis Disdikbud Aceh Besar Fakhrurrazi, Ketua TP-PKK Montasik, Komite Sekolah SDN Piyeung, Kepala Sekolah SDN Piyeung, Keuchik Gampoeng Mon Ara serta para dewan guru dan murid SDN Piyeung. (**)