PIDIE JAYA – Kesbangpol bersama Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Kabupaten Pidie Jaya melaksanakan kegiatan Sosialisasi dengan tema ” menjadikan peran masyarakat dalam menjaga kerukunan intern ummat beragama, Aula Sekda Kab, lantai 2, Selasa ( 20/6/2023)
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Pidie Jaya Dr. H. Sa’id Mulyadi SE MSI, Kepala Kesbangpol Pidie Jaya Drs , A Jalil. M. Pd., Ketua FKUB Pidie Jaya Muhklis, S.Ag,. Drs. Abdurrahman Puteh, Waled Muhammad Nasir dari Kankemenag Pidie Jaya,
Waled Sapaan Akrab Wakil Bupati Pidie Jaya dalam sambutannya mengatakan, mari bersama sama kita jaga kabupaten Pidie Jaya dari berbagai pemikiran pemikiran yang dapat memecahkan persatuan dan kesatuan, mari kita berikan saran dan pemikiran dalam rangka menjaga kebersamaan forum umat beragama di Kabupaten Pidie Jaya
Alhamdulillah Kabupaten Pidie Jaya mungkin beda dengan di kabupaten kota yang lain, dimana di Pidie Jaya beragama minoritas hanya tujuh orang yang terdata, dengan demikian tidak ada rumah ibadah lain selain mesjid sehingga tidak ada persoalan-persoalan antar umat beragama timbul kepermukaan,
Makanya pada kesempatan yang sangat berbahagia ini yang dihadiri oleh para guru-guru dan tokoh masyarakat, pemerintah Kabupaten Pidie Jaya mengajak kepada semuanya untuk dapat menjaga hubungan keberagaman agar tetap solid untuk membangun Pidie Jaya, yang intinya kita harus menghormati sesama umat beragama”
Mari kita ajarkan kepada anak anak kita arti sebuah keberagaman untuk menciptakan kesejukan kepada masyarakat, walaupun ada beberapa persoalan yang timbul akibat moderenisasi perkembangan zaman, tapi berkat dukungan dari semua pihak dan masyarakat bahwa Pidie Jaya hingga saat ini bisa kita kendalikan.
Secara khusus dalam kesempatan tersebut Waled mengajak semua untuk dapat memberikan saran dan masukan agar bisa menjadi pegangan pimpinan dalam merumuskan perencanaan Sebagai harapan kontrol sosial kemasyarakatan maupun keagamaan yang ada di Indonesia khususnya Pidie Jaya tetap kita pertahankan sesuai dengan aqiqah dan kearifan sosial kita. Pungkasnya. (**)