Home / Nasional / News

Rabu, 6 April 2022 - 13:09 WIB

Video Mayat Terbakar-Tak Utuh Diputar Presiden Ukraina di DK PBB

REDAKSI

Jakarta

Presiden Ukraina Volodymr Zelensky mengatakan dalam pidato di Dewan Keamanan PBB bahwa kejadian mengerikan seperti yang terjadi di Bucha – dengan mayat-mayat bergeletakan – terjadi juga di tempat-tempat lain di negara itu.

Dalam pidato melalui video dan penterjemah, Zelensky mengatakan di kota Bucha, pasukan Rusia menembak orang di jalan, di rumah mereka, dilempar ke sumur dan ditindas dengan tank-tank di jalan “untuk kesenangan” tentara Rusia.

Presiden Ukraina itu juga menunjukkan video sekitar satu menit yang menunjukkan jenazah warga Ukraina, sebagian terbakar dan badan-badan yang tidak utuh.

Dame Barbara Woodward – perwakilan Inggris yang saat ini menjabat sebagai presiden DK PBB – menyebut video itu “mengerikan”.

Perwakilan Rusia di DK PBB,, Vasily Nebenzya, mengulang bahwa pemerintah Ukraina yang dipimpin Zelensky – seorang keturunan Yahudi – adalah Nazi.

Ia mengklaim bahwa mayat-mayat yang ditemukan wartawan di Bucha tak ada di situ saat pasukan Rusia ditarik dan menurutnya hal itu dipastikan dengan sejumlah video.

Bucha.

Kondisi di Bucha. (Getty Images)

Namun analisis gambar satelit dari perusahaan Amerika Maxar dan telah diverifikasi BBC menunjukkan adanya jenazah-jenazah di jalan kota Bucha pada 19 Maret. Pasukan Rusia menarik diri pada akhir Maret.

temuan jenazah di Bucha. BBC kuburan massal di BuchaBBC

Zelensky mengulang klaimnya bahwa tindakan Rusia mirip seperti kelompok teroris yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan bahwa Presiden Putin ingin “mengekspor” kebenciannya ke negara-negara lain di luar Ukraina.

“Di mana keamanan yang harus dijamin oleh Dewan Keamanan,” tanya Zelensky. “Di mana perdamaian? Di mana jaminan yang harus diberikan oleh PBB?”

Ia juga mengatakan dunia belum melihat kejahatan perang lebih lanjut yang dilakukan militer Rusia di bagian lain Ukraina selain Bucha.

“Secara geografis mungkin berbeda, namun kekejamannya sama, kejahatannya sama dan pertanggung jawaban tidak bisa dihindari,” katanya.

Baca juga:

Ia menuntut “pertanggung jawaban” Rusia dan mengatakan negara itu harus dibawa ke mahkamah kejahatan internasional seperti yang dilaksanakan di Nuremberg setelah Perang Dunia Kedua.

“Pembantaian” di Bucha adalah satu dari banyak contoh yang dilakukan Rusia dalam 41 hari terakhir, kata Zelensky.

Zelensky juga mempertanyakan peranan Rusia di PBB dengan mengatakan invasi “merongrong” struktur keamanan global.

Baca Juga :  Ribuan Turis Rusia-Ukraina Terdampar di Thailand Gegara Perang

Foto dan video mengerikan menunjukkan mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan di kota Bucha dan menimbulkan kecaman di seluruh dunia.

Para pejabat intelijen Ukraina mengatakan unit Rusia yang melakukan kekejaman itu akan dikerahkan lagi ke Ukraina timur.

Brigade 64 yang dituduh melakukan tindak kekejaman di Bucha – akan kembali dikerahkan ke daerah konflik dalam beberapa minggu, kemungkinan ke Kharkiv, kata mereka.

Rusia menyanggah membunuh warga sipil dan mereka mengatakan Ukraina sendiri yang menyebabkan kekejaman itu, tuduhan tanpa bukti.

Pemerintah Ukraina memulai investigasi kejahatan perang setelah mereka mengatakan menemukan 410 jenazah warga sipil di seputar Kyiv.

Pihak berwenang Ukraina menemukan banyak jenazah di Bucha dan kota-kota maupun desa di sekitarnya yang ditinggalkan pasukan Rusia. Ini termasuk penemuan jenazah seorang kepala desa dan keluarganya.

Temuan mengerikan di Bucha

Kendaraan lapis baja yang hancur di Bucha

Jalan di kota Bucha penuh dengan mayat dan kendaraan lapis baja Rusia yang hancur. (BBC/Lee Durant)

Jenazah lima warga sipil ditemukan dengan tangan terikat di sebuah desa di sebelah barat Kiev, termasuk mayat wali kota, suami dan putranya.

Polisi menunjukkan empat mayat kepada wartawan AFP, termasuk jenazah seorang wali kota, setengah terkubur di sebuah kuburan di hutan pinus yang berbatasan dengan rumahnya di Motyzhyn.

Jenazah kelima ditemukan di sebuah sumur kecil di taman.

Para korban tewas, termasuk dua pria yang bukan bagian dari keluarga wali kota, dalam keadaan tangan mereka diikat ke belakang.

Kepala desa bernama Olha Sukhenko yang berusia 50 tahun bersama suami dan putranya diculik oleh pasukan Rusia pada 24 Maret, kata polisi.

Warga mengatakan perempuan itu dan suaminya telah menolak untuk bekerja sama dengan pasukan Rusia yang menyerbu.

Harapan Rusia mengepung Kyiv kandas?

Perang UkrainaSuasana porak-poranda di Kota Bucha. (Reuters)

Apa yang terjadi di daerah pinggiran, kota Bucha menjadi salah satu tanda kandasnya harapan Rusia untuk mengepung dan memasuki ibu kota Kyiv dan menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky.

Momentum ini terjadi dua atau tiga hari setelah pasukan Rusia masuk ke Ukraina pada 24 Februari. Saat itu pasukan Ukraina menghancurkan tank-tank Rusia dan kendaraan lapis baja yang bergerak masuk ke Bucha dalam perjalanan menuju ke Kyiv.

Baca Juga :  Jembatan Tutue Puteh Kota Sigli Jadi Tempat Sampah Warga

Konvoi itu dihancurkan dalam salah satu dari banyak perlawanan pasukan Ukraina yang mencoba menghentikan gerak laju pasukan Rusia.

Tim BBC berhasil masuk ke Bucha pada Jumat lalu (01/04), setelah pasukan terakhir Rusia ditarik, dan Kremlin memusatkan pada perang di timur Ukraina.

Moskow mengatakan – tanpa bukti – bahwa perang di Ukraina tengah telah selesai dan misi itu tidak termasuk menguasai Kyiv.

Perlawanan kuat Ukraina

Faktanya adalah perlawanan Ukraina yang terorganisir ketat berhasil menghalau langkah pasukan Rusia menuju ibu kota. Bukti di lapangan termasuk tank-tank Rusia yang hancur dan terbakar di jalan-jalan di daerah luar kota itu.

Penduduk Bucha.Penduduk setempat mengatakan mereka tidak memiliki bahan pangan seperti roti selama berminggu-minggu. (BBC/Kathy Long)

Dua atau tiga minggu setelah invasi, Rusia kehilangan momentum. Buktinya dapat terlihat di jalan-jalan di kota Bucha.

Pasukan elit dari angkatan udara Rusia menyerbu kota itu dengan kendaraan lapis baja yang diangkut dengan pesawat. Mereka datang dari bandara Hosomel, beberapa kilometer dari Bucha, yang sebelumnya telah diserang dan dikuasai oleh pasukan para Rusia yang menyerbu pada hari pertama invasi.

Saat itu pun, mereka menghadapi perlawanan keras dari pasukan Ukraina.

Baca juga:

Menyerang konvoi Ukraina

Ketika kendaraan lapis baja itu masuk ke Bucha dalam perjalanan menuju Kyiv, mereka menghadapi fakta di lapangan yang mengejutkan.

Jalan di kota itu sempit dan lurus, tempat yang mudah untuk diserang. Para saksi mata mengatakan pasukan Ukraina menyerang konvoi itu dengan serangan drone Bayraktar dari Turki. Saksi mata lain mengatakan tenaga sukarela Ukraina juga berada di kawasan itu.

Apapun yang dilakukan pasukan Rusia, kendaraan yang berada di garis depan dan dibelakang diserang. Puing-puing yang ada di lapangan belum disentuh. Selongsong meriam sebesar 30mm tergeletak di rumput dan banyak senjata lain yang berserakan.

Anak muda yang masuk dalam wajib militer menyelamatkan diri dan meminta penduduk setempat agar tidak diserahkan kepada pasukan pertahanan teritorial.

Mayat di jalan-jalan

Banyak yang dimakamkan di pemakaman massal setelah kota itu dikuasai kembali.Getty ImagesBanyak yang dimakamkan di pemakaman massal setelah kota itu dikuasai kembali.

Baca Juga :  Amnesty dan HRW Sebut Warga Tigray Jadi Sasaran Kejahatan Kemanusiaan

Seorang kakek berusia sekitar 70 yang biasa dipanggil “paman Hrysha” mengatakan, “Saya kasihan dengan mereka. Mereka sangat muda berusia sekitar 18-20 tahun.”

Setidaknya 20 mayat pria tergeletak di jalan ketika pasukan Ukraina memasuki kota itu. Sebagian dari mereka dengan tangan diikat ke belakang. Wali kota Bucha mengatakan mereka memakamkan 280 orang di pemakaman massal.

mayat di jalan Bucha.Getty ImagesPasukan Ukraina yang menguasai kembali Bucha memakamkan mayat-mayat yang tergeletak di jalan-jalan.

Sejumlah warga sipil yang masih bertahan di kota itu ketika Rusia menyerang. Mereka membuat perapian dari kayu di luar apartemen mereka, masak di luar karena gas dan listrik serta air terputus.

Para sukarelawan membawa pasokan dari Lviv di Ukraina barat dan dari negara-negara tetangga serta negara lain yang cukup jauh.

“Ini adalah roti pertama yang saya makan dalam 38 hari,” kata seorang perempuan bernama Maria, membawa kantung plastik berusia roti. Anaknya Larysa menunjukkan saya bangunan partemen yang dibangun pada zaman Soviet.

Banyak warga yang meninggalkan kota itu mengunci apartemen mereka dengan gerendel besi. Namun pasukan Rusia menerobos dengan menghancurkan tembok dan gerendel pintu.

Kebanggaan nasional yang hancur

Tak jauh dari Bucha, jejak kerusakan juga terlihat di bandara Hostomel. Pasukan Rusia mencoba menggunakan bandara itu sebagai pangkalan menuju Kyiv.

Di bandara itu, pesawat pengangkut dihancurkan. Atap hanggar yang sangat besar berlubang karena hantaman meriam. Pesawat yang dinamakan mimpi (Mriya dalam bahasa Ukraina) terlihat hancur.

Pesawat itu adalah kebanggaan nasional Ukraina karena merupakan bukti kemampuan Ukraina dalam membuat proyek-proyek besar.

Pesawat Mriya yang hancur.BBC/Jeremy BowenPesawat pengangkut terbesar di dunia, Mriya adalah kebanggaan Ukraina.

Reaksi dunia

Dengan penarikan pasukan Rusia di sejumlah tempat, foto-foto mayat-mayat warga sipil di Bucha dan tempat lain di dekat Kyiv menjadi salah satu dampak serangan Rusia yang paling mengejutkan.

Jerman mengecam dan menyebut sebagai “kejahatan perang keji”. Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyebut foto-foto itu “tak tertahankan.” Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebutnya “serangan mengerikan” dan bukti “kejahatan perang.”

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menggambarkan mayat-mayat di jalanan sebagai sesuatu yang menimbulkan kemarahan.

(ita/ita)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

IHSG Hari Ini Dibuka Naik ke 7.176, Asing Borong Tiga Saham BUMN

News

F1 Berpotensi Kehilangan Sirkuit Paling Ikonik

News

Bupati Pidie Jaya Dorong Partisipasi Masyarakat  Untuk membangun  Kecamatan Trienggadeng

News

IG Live Research Corner Hari Ini: Life as a Millennial Full-Time Trader!

News

Pertamax Rp12.500/Liter Disebut Masih Masuk Akal, Pengamat: Pengendara Tahu Bedanya

News

Pesta Musik di Kafe Jalanan Jadi Sorotan, Ketua BAS Aceh Angkat Bicara

News

Apa Peran Abramovich dalam Perundingan Rusia-Ukraina?

News

Harga Bitcoin Ambruk, Miliarder AS Ini Kehilangan Duit Lebih dari Rp17,6 Triliun