Home / Aceh Barat Daya

Senin, 3 Januari 2022 - 17:00 WIB

Untuk Dapatkan Rumah Bantuan, Warga Gampong Pantee Rakyat Mengaku Dipungli Keuchik

REDAKSI

NOA l Abdya – Abdul (37) salah seorang warga Gampong Pantee Rakyat, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menjadi korban pungutan liar (pungli) yang diduga pelakunya keuchik gampong setempat.

Berdasarkan informasi, oknum Keuchik tersebut meminta uang tersebut sebagai pelicin untuk mendapatkan satu unit rumah bantuan dari program gampong.

“Saya diminta uang Rp10 juta oleh Keuchik, katanya akan diberikan bantuan rumah dhuafa ukuran 8×12 meter,” ungkap Abdul kepada awak media, Senin (3/1/2022).

Namun, ia mengaku, saat itu ia tidak memiliki uang dengan jumlah yang diminta oleh oknum keuchik tersebut. Sehingga setelah bernegosiasi, dirinya hanya memberikan dana tunai sebesar Rp3 juta.

Baca Juga :  Berbagai Atraksi Warnai Upacara HUT TNI di Abdya

“Saya tidak punya uang, terpaksa saya harus berhutang ke mertua. Sekarang saya malu karena uang belum saya kembalikan, dan rumah yang dijanjikan sama Pak Keuchik juga tidak ada,” tutur Abdul.

Menurut pernyataannya, kejadian itu terjadi pada Oktober 2020 lalu, namun hingga saat ini bantuan rumah dhuafa yang dijanjikan tak kunjung ada kejelasan.

Bukan itu saja, Abdul mengaku telah berusaha meminta agar uang itu dikembalikan saja. Bukannya mendapatkan uangnya, Abdul malah mendapat janji bahwa rumah bantuan itu akan segera dibangun.

Baca Juga :  Warga Keluhkan Pembangunan Bahu Jalan yang Dinilai Lamban

“Saat minta dikembalikan, Pak Keuchik kasih harapan akan dibangun pada bulan Juni 2021 lalu. Nyatanya, sampai sekarang tidak ada kepastian dan kejelasan,” pungkas Abdul.

Sementara itu, salah seorang warga Gampong Pantee Rakyat, yang namanya enggan disebutkan mengatakan, desas desus informasi tersebut telah lama menjadi perbincangan hangat di masyarakat setempat.

“Kami juga mendengar informasi itu. Pak Keuchik diduga meminta uang sama calon penerima rumah dhuafa program desa, untuk besaran jumlahnya capai jutaan rupiah,” beber sumber.

Baca Juga :  HUT Ke-17 RSUD Teungku Peukan, Pj Bupati Tekankan Kedisiplinan 

Dirinya berharap, pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas dalam menyikapi permasalah tersebut. Sehingga kaum dhuafa di Gampong Pantee Rakyat, Babahrot tidak menjadi korban penindasan pungli oknum keuchik.

“Sebagai warga Gampong Pantee Rakyat, kami meminta kepada pihak yang berwenang untuk dapat segera menindaklanjutinya,” tuntasnya.

Keuchik Gampong Pantee Rakyat, Abu Bakar Idris dihubungi via telepon seluler membantah informasi tersebut.

“Tidak ada, jika memang ada boleh diadu (dipertemukan). Saya sekarang lagi di kebun,” bantah Abu Bakar Idris.(RED).

Share :

Baca Juga

Aceh Barat Daya

Pencarian Orang Hilang, Warga Gampong Keude Baro dan Lama Tuha Bantu Sumbang Nasi Bungkus

Aceh Barat Daya

Anak Putus Sekolah Diberikan Pelatihan Mekanik Gratis, Koptu Hendra: Semoga Bermanfaat

Aceh Barat Daya

Dilaksanakan Setiap Jumat Selama Ramadhan, dr Hessi Arfina: Bentuk Kepedulian IDI

Aceh Barat Daya

T. Jasmin Warga Abdya Dapat Tiket Umroh Gratis Dari Gerai Vaksin Polda Aceh

Aceh Barat Daya

Zulkanain Sebut Pemkab Abdya Kejam, Ternyata Ini Duduk Persoalannya

Aceh Barat Daya

Pemkab Abdya Kembali Terima WTP dari BPK RI

Aceh Barat Daya

Desa Pulau Kayu Diresmikan Sebagai Kampung Bebas Narkoba

Aceh Barat Daya

18 Unit RTLH Dibangun, Darmansah: Sumber Dana APBK dan CSR