Ukraina menuduh pasukan Rusia menculik tentara penjaga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl.
Menurut Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrskyy, sebanyak 169 tentara penjaga fasilitas itu diculik ke daerah yang tak diketahui. Sebelum dibawa pergi, mereka dikurung di bunker bawah tanah era Perang Dingin di fasilitas tersebut.
“Mereka dikurung di sini selama 30 hari tanpa cahaya dan makanan yang cukup. Mereka tidak diizinkan keluar. Pada hari terakhir, mereka dibawa pergi dari sini ke tempat yang tak diketahui,” kata Monastyrskyy sembari berdiri di dalam bunker, sebagaimana dilansir CNN.
Monastyrskyy juga percaya para tentara itu dibawa ke Rusia lewat Belarus untuk dijadikan tawanan perang. Namun, ia belum mengetahui pasti hal ini.
“Hari ini, sayangnya, kami tidak mengetahui apapun terkait nasib mereka,” katanya.
Pasukan Rusia Diduga Menjarah Orang Ukraina
Dari pantauan CNN, terlihat bunker tersebut dipenuhi oleh pakaian, perlengkapan kebersihan, dan berbagai barang lain.
“Militer Rusia menggeledah seluruh pakaian, barang personal orang Ukraina, seperti anjing, untuk mencari, mungkin uang, barang berharga, laptop. Ada penjarahan di sini. Militer Rusia mencuri komputer dan alat-alat.”
Tak hanya itu, tingkat radiasi di Chernobyl meningkat kala pasukan Rusia menduduki situs tersebut.
Tidak ada material radioaktif yang tampak di Chernobyl, tetapi pejabat Ukraina mengklaim radiasi datang dari partikel kecil dan debu yang dibawa pasukan Rusia ke gedung tersebut.
“Mereka pergi ke Hutan Merah dan membawa material radioaktif bersama mereka lewat sepatu,” kata tentara Ihor Ugolkov.
“Beberapa tempat baik-baik saja, tetapi radiasi meningkat di sini, karena mereka tinggal di sini. Mereka pergi ke seluruh tempat, dan mereka juga membawa beberapa debu radioaktif [saat mereka pergi],” jelasnya.
Sejumlah pejabat menuturkan level radiasi di ruangan ‘markas’ pasukan Rusia meningkat sedikit dari standar internasional terkait radiasi alami. Sekali kontak saja tidak berbahaya, tetapi terpapar terus-menerus dapat menimbulkan bahaya kesehatan.
Sementara itu, sangat sedikit informasi yang diberikan Kremlin terkait apa yang dilakukan pasukannya ke Chernobyl.
Kementerian Pertahanan Rusia menyinggung situs tersebut terakhir kali pada 26 Februari lalu. Badan itu mengakui kekuasaan mereka atas Chernobyl dan mengklaim terus menjaga keamanannya.
(pwn/bac)
[Gambas:Video CNN]