Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan rencana kunjungannya ke Ukraina dengan para pemimpin negara Baltik lainnya ditolak Kyiv.
Steinmeier mengatakan Presiden Polandia Andrzej Duda telah menyarankannya berkunjung ke Kyiv bersama pemimpin negara Lithuania, Latvia, dan Estonia sebagai bentuk solidaritas kuat Eropa terhadap Ukraina.
“Saya sudah siap untuk itu (berkunjung ke Ukraina). Tapi ternyata, bukan itu yang diinginkan Kyiv,” kata Steinmeier kepada wartawan saat mengunjungi Warsawa pada Selasa (12/4), seperti dikutip CNN.
Rencana lawatan Steinmer itu berlangsung setelah Duda dan sejumlah pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Kanselir Austria Karl Nehammer telah lebih dulu mengunjungi Ukraina di tengah gempuran Rusia.
Penolakan itu terjadi setelah Ukraina menyalahkan Jerman dan Prancis yang melarangnya masuk anggota NATO pada 2008 lalu sebagai sebuah kesalah besar. Kesalahan itu, menurut Kyiv, memicu langkah Rusia yang berani menginvasi mereka pada Februari lalu.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan jika Jerman dan Prancis mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO pada 2008 lalu, Rusia tidak akan berani menginvasi negaranya.
“Jika kami anggota NATO, perang ini tak akan terjadi. Kesalahan strategis ini terjadi pada 2008 saat Jerman dan Prancis menolak upaya Amerika Serikat beserta sekutu untuk menjadikan Ukraina sebagai anggota,” kata dia kepada NBC pada Minggu (10/4) seperti dikutip CNN.
“Bukan Jerman atau Prancis yang akhirnya menanggung kesalahan itu, tapi Ukraina,” paparnya menambahkan.
Sementara itu, Presiden Steinmeier sudah lama dikenal dekat dengan Rusia. Ukraina kerap mengkritik eks Menlu Jerman di bawah kepemimpinan mantan Kanselir Angela Merkel itu karena telah berupaya mendekatkan hubungan Berlin dengan Moskow.
Penolakan kunjungan Steinmeier juga terjadi ketika Kanselir Olaf Scholz terus berada di bawah tekanan guna memberikan bantuan yang lebih signifikan lagi bagi Ukraina.
Scholz juga terus ditekan lantaran sampai saat ini tidak ada niatan mengunjungi Ukraina.
Hingga kini, belum ada respons dari pemerintah Ukraina terkait detail penolakan lawatan pejabat tinggi Jerman tersebut.
(rds)
[Gambas:Video CNN]