Ukraina Selidiki 5.800 Kasus Kejahatan Perang Rusia - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Selasa, 12 April 2022 - 10:15 WIB

Ukraina Selidiki 5.800 Kasus Kejahatan Perang Rusia

REDAKSI

DUNIA, NOA

Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan bahwa negaranya kini sedang menyelidiki 5.800 kasus kejahatan perang yang dilakukan Rusia selama invasi.

Venediktova mengatakan kepada CNN, timnya sudah mengidentifikasi 500 tersangka, termasuk politikus Rusia, personel militer, hingga agen propaganda lainnya yang diduga melakukan kejahatan perang.

“Mereka yang ingin perang ini pecah, memulai perang, dan melanjutkan perang. Kami ingin mendakwa para penjahat perang ini di pengadilan Ukraina yang ditunjuk oleh Ukraina,” ujar Venediktova, Senin (11/4).

Baca Juga :  Ukraina Klaim Temukan 26 Mayat di 2 Apartemen Hancur Dekat Kiev

Meski demikian, Venediktova tetap mengakui peran penting Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) dalam menyelidiki dugaan kejahatan perang.

Ia tak menjabarkan lebih lanjut sebaran kasus dugaan kejahatan perang tersebut. Venediktova juga tak memaparkan sudah sejauh mana proses penyelidikan yang dilakukan timnya.

Ukraina menggelar penyelidikan ini beberapa pekan setelah menyaksikan pemandangan horor di kota-kota di sekitar Kyiv yang baru ditinggal pasukan Rusia.

Baca Juga :  Di Gedung BACH, Panglima TNI Dan Kapolri Tinjau dan Sapa Masyarakat yang Sedang Vaksin

Di sana, ratusan jasad warga sipil bergelimpangan. Para warga sipil itu diduga menjadi korban pembunuhan keji selama pasukan Rusia menguasai tempat tinggal mereka.

Presiden Volodymyr Zelensky murka ketika pertama kali menerima laporan mengenai ratusan jasad tersebut. Ia mengatakan, pasukan Rusia membunuh warga Ukraina hanya untuk kesenangan.

Kondisi ini juga menyulut amarah sejumlah pemimpin dunia. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, lantas menyerukan agar Presiden Vladimir Putin diseret ke pengadilan internasional atas dugaan kejahatan perang.

Baca Juga :  Gubernur Nova Lantik 3 Kepala SKPA

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun menggelar sejumlah rapat untuk membahas kondisi di Bucha dan kota lain di sekitar Kyiv itu.

Di sisi lain, Rusia membantah laporan ini. Mereka menuding AS dan negara Barat lainnya sengaja menebar isu ini untuk menggiring opini publik.

(has)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Rute KRL Berubah Mulai Hari Ini, Stasiun Manggarai Belum Membeludak

News

Menperin: Industri Minyak Goreng Wajib Lapor di SIMIRAH

News

FOTO: Kondisi Terkini Al-Aqsa Usai Polisi Israel Bentrok dengan Warga

News

Kementan Kembangkan Program Taxi Alsintan lewat KUR di Sumatera Selatan

News

Pimpin Apel Senin, Staf Ahli Gubernur Pamit Masuki Pensiun

News

Ketua Dekranasda Aceh Buka Pelatihan Bagi Pengrajin Tas Bordir Aceh

News

Dihadiri Walikota, TNI di Subulussalam Hibur Anak Yatim

News

Nasihat Emas dari Warren Buffet, Apabila Dijalankan Bisa Jadi Miliarder

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!