Home / Daerah

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:20 WIB

Tim Peneliti Disbudpar Aceh Temukan Benteng Pertahanan

REDAKSI

Tim Peneliti Disbudpar Aceh Temukan Benteng Pertahanan Hingga Pemakaman Kuno, Pada Sabtu (13/7). Foto : Disbudpar Aceh/NOA.co.id

Tim Peneliti Disbudpar Aceh Temukan Benteng Pertahanan Hingga Pemakaman Kuno, Pada Sabtu (13/7). Foto : Disbudpar Aceh/NOA.co.id

Banda Aceh – Arkeolog , sejarawan dan antropolog yang tergabung dalam tim peneliti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, melakukan penelitian selama 10 hari di situs Kuala Batu, Kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 13 Juli 2024.

Di lokasi tersebut, tim yang diketuai oleh Dr Husaini Ibrahim, MA melakukan observasi dan pemetaan  (mapping). Mereka berhasil menemukan bekas benteng pertahanan, sebaran keramik, pecahan  kaca, batu bata, hingga perkuburan yang diperkirakan berasal dari akhir abad ke-18 hingga abad ke-19 Masehi.

Baca Juga :  Disbudpar Aceh dan Hubdam IM Sosialisasikan Pelestarian Cagar Budaya ke Seratusan Pelajar

Arkeolog  Deddy Satria yang terlibat dalam penelitian mengatakan, temuan tersebut memberikan bukti sejarah bahwa Kuala Batu yang dahulu dikenal dengan nama “Quallah Battoo”, merupakan  Pelabuhan  yang  memainkan  peran penting dalam perdagangan maritim di bawah Kesultanan Aceh Darussalam.

“Ada delapan titik lokasi yang kita tandai dengan GPS yang nantinya akan digambar ulang di atas peta. Kesimpulan awal bahwa gundukan di delapan titik tersebut adalah sebuah benteng atau madat dalam istilah lokal, sebagai sistem pertahanan pelabuhan atau bandar Kuala Batu,” kata Deddy Satria dalam keteranganya, Senin (16/7/2024).

Baca Juga :  Aceh Barat Raih Predikat Baik dalam Indeks Pembangunan Statistik 2024

Selain mengamati benteng yang berada di Kecamatan Kuala Batee, tim juga melakukan wawancara  dengan masyarakat untuk menelusuri berbagai foklor yang berkembang mengenai Kuala Batu.

Semetara itu, Ketua  tim  peneliti, Husaini,  mengatakan penelitian ini bertujuan untuk melengkapi narasi sejarah Kuala Batu yang masih terputus, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya situs sejarah Kuala Batu, di mana Amerika pernah melakukan invasi militer pada tahun 1832.

Baca Juga :  Curi Granit dan Regulator Showcase dari Pusat Perbelanjaan, Pelaku Diamankan di Polresta Banda Aceh

“Di situs Kuala Batu terdapat peninggalan budaya yang mengandung nilai penting, seperti nilai sejarah dan pendidikan. Nilai penting ini perlu dijaga, dilestarikan, dan dilindungi supaya bisa dipelajari dan berguna di masa kini dan mendatang. Ini adalah tugas kita bersama dalam konteks pemajuan kebudayaan nasional,” tutup Husaini yang juga ketua dewan pembina Yayasan Warisan Aceh Nusantara.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Akper JeGe Sigli Gelar Reuni Akbar Lintas Alumni

Aceh Barat

Pj Bupati Aceh Barat dan Pj Ketua Dekranasda Kunjungi Usaha Rumah Tangga di Gampong Kuala Bubon

Daerah

Abu Paya Pasi Sambangi Rumah Calon Wabup Pidie Alzaizi

Daerah

Meurah Budiman Lantik 51 pejabat manajerial di lingkungan Kanwil Kemenkumham Aceh

Daerah

Pasien Tidak Bisa Naik Kapal, Ini Saran Ombudsman

Daerah

Sepuluh Pelaku Judi Online Diamankan Polres Nagan Raya, Tiga Diantaranya Masih Bocah

Daerah

Keuchik dan TPG Pidie Ikut Penyuluhan Hukum

Daerah

Reformasi Birokrasi Langkah Awal Penataan Sistem Pemerintahan