Banda Aceh – Kepala Seksi Konservasi Wil. I BKSDA Aceh, menyampaikan terkait konflik satwa liar di Desa Sri Mulya Aceh Timur, saat ini tim BKSDA melalui RKW Eksitu Langsa sedang melakukan penghalauan terhadap satwa liar tersebut, Rabu.
“Tim BKSDA melalui RKW Eksitu Langsa sampai saat ini terus melakukan penghalauan terhadap satwa liar tersebut yang mencoba memasuki kembali kawasan pemukiman dan lahan perkebunan warga,” Kata Kamarudzaman kepada kantor Berita NOA.co.id, Rabu 19 Juni 2024.
Sambungnya, jika Kerusakan habitat baik yang berada di dalam kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan tentunya sangat berpengaruh terhadap terjadinya konflik satwa liar.
“Tidak ada solusi tunggal dalam penyelesaian konflik satwa liar di provinsi Aceh, diperlukan dukungan para pihak dalam upaya mitigasi dan penyelesaian konflik satwa liar tersebut,” Pungkasnya.
BKSDA terus berupaya melakukan upaya-upaya mitigasi baik secara insidentil melalui kegiatan Penggiringan maupun penghalauan.
“Kami terus membanggun sinergitas dengan para pihak, kerja sama dengan mitra dan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” Tututpnya.
Sebelumnya, kawanan Gajah liar memasuki pemukiman serta merusak sejumlah rumah warga di Dusun Karta Raharja, Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Senin, (17/6/2024), sekira pukul 01.00 WIB.
Kapolsek Serbajadi, AKP Sudirman, S.E. menyebutkan, setelah masuk ke pemukiman, gajah liar tersebut merusak rumah serta tanaman kebun warga setempat.
“Tiga rumah warga yang dirusak dan berbagai jenis tanaman kebun juga tidak luput dari sasaran satwa yang dilindungi itu,” kata Sudirman kepada kantor Berita NOA.co.id, Selasa 18 Juni 2024.
Editor: Amiruddin. MK