Baca juga: Zelensky: Ukraina Tangguhkan Ekspor Batu Bara dan Gas Menjelang Musim Dingin
Untuk kontrak bulan Juli 2022, harganya justru melemah 1,07% menjadi USD365,05 per ton. Sementara untuk kontrak bulan Agustus 2022, harga komoditas emas hitam ini merosot 0,84%.
Pergerakan harga batu bara yang fluktuatif disebabkan oleh beberapa faktor. Utamanya, krisis listrik di India yang membuat permintaan komoditas ini naik.
India mengalami suhu ekstrem beberapa waktu ke belakang yang membuat penggunaan pending ruangan meningkat sehingga konsumsi listrik juga ikut meningkat.
Di sisi lain, negara ini sebenarnya meningkatkan produksi emas hitam mencapai 71,3 juta ton pada Mei 2022. Angka ini naik 33,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Lawan Yamaha E01, Kawasaki Luncurkan Motor Listrik Elektrode
Selain itu, BUMN pertambangan India, Coal India, telah memproduksi 54,72 juta ton batu bara pada Mei lalu, naik 20% secara tahunan. Hal ini diharapkan bisa membantu krisis listrik di sana.
Lihat Juga: Krisis Energi di Depan Mata, Bayangkan Kalau Tidak Ada Gas?