Pidie Jaya – Pemilu 2024 tidak lama lagi, tinggal menghitung hari, para kontestan dinilai trus menebar aksi dan sensasi dengan berbagai substansi maupun narasi untuk meyakinkan pemilih di daerah pemilihannya.
Lain kontestan, lain pula pendukung calon anggota legislatif tentunya, beragam cara dilakukan untuk meyakinkan publik agar jagoannya memenangi pertarungan kontestasi politik Pemilu 2024. yang sangat disayangkan adalah masih ada pendukung calon yang mengedepankan cara – cara kuno dalam mensukseskan calonnya disamping eksistensi lembaga pengawas Pemilu yang belum menunjukkan taringnya _di last minute_ Pemilu berlangsung.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu masyarakat Gampong Panteraja mesjid kepada media ini, Kamis (21/12/2023), kami sedang menantikan aksi penegak hukum yang tergabung dalam pengawas pemilu,
Apa yang dilakukan oleh OTK tersebut dengan merusak APK milik caleg, baik Caleg DPRK Pidie Jaya dan Caleg DPRA adalah bisa dikatakan sebagai bentuk provokator untuk menciderai nilai nilai demokrasi.
Hal yang senada juga disampaikan oleh salah satu Timses Ustadz Am sapaan Akrab Nazaruddin Ismail salah satu Caleg DPRK dari Partai Demokrat Pidie Jaya dapil Tringgadeng, Panteraja yang APK nya tidak luput dari tangan jahil OTK
Dimana sejumlah alat peraga kampanye seperti spanduk, baliho, poster milik Nazaruddin Ismail, sepertinya disengaja dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara memotong photo pada bagian wajah agar publik tidak mengenalinya lagi. Entah apa yang terbesit di benak pelaku? Ucapnya
“ Kami tegak lurus bersama Ustadz Am, karena 2 (Dua) periode di DPRK Pidie Jaya, bagi kami telah cukup teruji dan terbukti bahwa beliau pejuang sejati “. Tegas Zulkifli Hasan, Ketua Tim Pemenangan Ustadz Am di Trienggadeng yang di dampingi oleh Penasehat Tim H. Azhar dan Azwar sebagai Sekretaris Tim
Pertanyaan demi pertanyaan tentunya membumi dipikirkan konstituen di daerah Pemilihan Trienggadeng – Panteraja dimana pelaku melakukan tindakannya dengan leluasa dan pihak berwenang tidak terdengar bersuara. Lalu, ada apa? Ini yang menjadi pertanyaan, cetusnya
Adakah yang mulai takut bersaing atau takut dengan kembalinya Nazaruddin Ismail kembali ke belantara parlementer Pidie Jaya atau jangan – jangan itu adalah perbuatan titipan para penguasa? Karena Ust Am dikenal publik sebagai kritikus di panggung “ sirkus “ parlemen bekas wilayah Pidie yang tidak terurus.
Untuk itu kami meminta kepada pihak yang terlibat dalam pengawasan pemilu khusunya Bawaslu Pidie Jaya agar menindak tegas pelaku perusakan Alat Peraga Kampanye jelang pelaksanaan Pemilu 2024 guna terciptanya iklim kondusifitas disamping mencegah hal – hal yang tidak diinginkan secara luas. Pungkasnya (**)