PIDIE JAYA – Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwaslih) melantik dan mengambil sumpah Panitia Pengawas Pemilihan Gampong (PPG) di setiap Kecamatan dalam Kabupaten Pidie Jaya yang di laksanakan di Aula kantor Camat setempat, Minggu, (5/2/2023)
Dalam Pelantikan PPG tersebut dilakukan dalam dua ( hari) dimana pada hari pertama untuk wilayah barat dengan 4 Kecamatan diantaranya, kecamatan meureudu terdiri dari 30 Gampong, Kacamata Trienggadeng 27 Gampong, Kecamatan Pante Raja 10 Gampong dan Bandar Baru 45 Gampong, dilakukan pada hari Minggu 5/3/2023
Sedangkan untuk hari kedua, Senin 6/2/2023 akan dilakukan pelantikan untuk wilayah timur dengan 4 kecamatan yang meliputi, kecamatan Meurah Dua 19 Gampong, Kecamatan Ulim , 30 Gampong , Kecamatan Jangka Buya 18 Gampong dan kecamatan Bandar Dua 45 Gampong
Dalam kegiatan pelantikan dan pembekalan tersebut, turut hadir , Camat, Kapolsek dan Danramil dalam kecamatan masing-masing, dan tidak luput juga hadir ketua Bawaslu Kabupaten Pidie Jaya Fajri, M.Kasem
Anggota PGG yang telah dilantik dan diambil sumpahnya langsung mendapatkan pembekalan dari ketua Bawaslu Pidie Jaya yang secara estafet dari satu kecamatan ke kecamatan yang lain berkenaan dengan pengawasan pemilu tingkat Gampong untuk pemilu serentak tahun 2024,
Dalam paparan singkatnya, Ketua Bawaslu Pidie Jaya, Fajri. M.Kasem menyampaikan selain pengawasan terhadap kecurangan pemilu, PPG juga berperan aktif dalam melakukan sosialisasi pendidikan politik terhadap masyarakat, sehingga dengan harapan masyarakatpun akan ikut andil untuk mengawasi pemilu
Karena kita sadari pemilu adalah milik bersama, sehingga peran dari masyarakat dari masyarakat sangat di butuhkan, tidak akan efisien anggota PPG yang hanya satu orang untuk mengawasi satu Gampong, imbuh Fajri
Di era digitalisasi sekarang ini, ruang untuk melakukan kampanye sangatlah terbuka, untuk itu PPG juga harus mampu dalam melakukan pengawasan terhadap media sosial yang dijadikan sebagai alat peraga dalam berkampanye.
Selain dari itu media sosial, juga bisa di manfaatkan oleh anggota PPG sebagai metode pendidikan politik dimana salah satunya adalah pembuatan konten konten yang mendidik.
Ada beberapa indikasi yang akan terjadi pelanggaran nanti di saat pemilu, yang pertama intimidasi yang dilakukan oleh oknum oknum untuk memaksa masyarakat, yang kedua politik uang. Dimana kedua indikasi ini apa bila masyarakat ikut andil melakukan pengawasan maka semua itu akan dapat di cegah sehingga akan menciptakan politik yang cerdas yang berdasarkan suara hati, bukan suara materi maupun intimidasi.
Untuk tercapainya itu semua, tentunya harus dimulai dari diri sendiri dan Keluarga, setiap anggota keluarga PPG haram ikut andil dalam politik uang, bayangkan ada 222 anggota PPG sama dengan 222 KK dan apabila mampu untuk di yakini kepada sanak saudara serta tetangga, Pemilu di Pidie Jaya akan terciptanya keadaan yang kondusif sehingga tidak terjadi perpecahan di tengah tengah masyarakat, dan ini menjadi harapan kita semua. Pungkasnya (**)
