BANDA ACEH – Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyampaikan laporan persiapan PON XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara saat menyambut kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, di Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu, 24 Desember 2022.
Pertemuan bersama Menpora itu turut diikuti Ketua KONI Pusat Marciano Norman, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud, unsur Forkopimda Aceh, Ketua KONI Aceh Muzakir Manaf, Ketua KONI Sumut dan utusan instansi terkait dari Aceh dan Sumut.
Pertemuan itu digelar untuk menyampaikan sejauh mana persiapan yang telah dilakukan Aceh dan Sumut selaku tuan rumah bersama PON ke 21 Tahun 2024 mendatang.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyampaikan, PON XXI Tahun 2024 Aceh- Sumut akan mempertandingkan sebanyak 66 Cabang Olahraga.
Untuk wilayah Aceh sendiri, ada 33 cabang olahraga yang dipertandingkan, dengan sebaran venue di 6 kabupaten kota yang meliputi Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tenggara.
“Sesuai dengan hasil Visitasi Panwasrah KONI Pusat atlet yang akan bertanding sejumlah 5782, adapun official 50 persen dari jumlah atlet yaitu 2891 orang,” katanya.
Khusus untuk wilayah Banda Aceh, akan ada 13 cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Sepak Bola (Pool B & C), Bridge, Anggar, Angkat Berat, Angkat Besi, Judo, Kempo, Hapkido, Sepatu Roda, Muaythai, Soft Tenis, Tenis Lapangan dan Tarung Derajat.
Sementara untuk wilayah Sabang, terdapat enam cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Aero Sport, Terbang Layang, Terjun Payung, Paramotor, Aero Modeling dan Layar.
Adapun Kabupaten Aceh Besar adalah tempat dimana Stadion Utama didirikan dan di tempat itu pula PON XXI Aceh-Sumut akan dibuka. Pada kawasan stadion utama tersebut, kata Achmad Marzuki ada 2 bangunan yang dibangun yaitu Masjid dan Wisma Atlet.
Sementara 12 cabang olahraga yang diadakan di Aceh Besar meliputi, Sepak Bola (Pool A), Dayung, Menembak, Rugby, Selam, Selancar Ombak, Baseball & Softball, Bola Basket, Bola Tangan, Kurash, Peuntaque, Panahan, Panjat Tebing, Sepak Takraw, Woodball dan Korfball.
Selanjutnya, Kabupaten Aceh Tengah, daerah penghasil kopi ini akan turut serta menjadi tuan rumah pelaksanaan PON, terkhusus pada cabor triathlon dan berkuda. Sementara itu, untuk cabang olahraga Aero Sport, Paralayang dan Gantole, akan dipertandingkan di Kabupaten Bener Meriah.
Selain itu, Sungai Alas turut serta menjadi venue Cabang Olahraga arung jeram yang terletak di Kabupaten Aceh Tenggara.
Selain itu Achmad Marzuki juga menjelaskan beberapa hal lain menyangkut kesiapan Aceh dalam hal ketersediaan hotel, transportasi dan lainnya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi juga menjelaskan persiapan yang dilakukan Sumatera Utara sebagai tuan rumah PON 2024 bersama Aceh.
Pemprov Sumatera Utara disebut telah mempersiapkan Kawasan Sport Center seluas 300 Hektar dan bersertifikat dilengkapi dengan desain masterplan pembangunan 26 venue olahraga.
“Pada tahun 2023 juga direncanakan pembangunan Venue Stadion Utama bersumber Dana APBN dan 3 Venue Pendukung bersumber Dana APBD Provinsi Sumatera Utara,” kata Edy.
Edy juga meminta Menpora untuk percepatan pembangunan Stadion Utama sumber Dana APBN senilai 1,7 T yang akan digunakan sebagai lokasi closing ceremony.
Kemudian pengadaan peralatan pertandingan meliputi matras beladiri, Scoring board, timer, ring tinju, bola, net dan peralatan pertandingan lainnya sesuai kebutuhan masing-masing Cabor.
Selain itu Edy juga mengatakan, pihaknya membutuhkan bantuan pemerintah pusat terkait pembiayaan seluruh pelaksana pertandingan setiap Cabor meliputi personil PB PON, technical delegate, dewan juri, panitia pelaksana, sub panitia pelaksana yang diperkirakan mencapai kurang lebih 5500 orang.
“Selain itu juga pembiayaan kendaraan angkutan sebagai transportasi dalam penyelenggaraan PON,” kata Edy.
Menpora Zainudin Amali merespons laporan tuan rumah mengatakan, pihaknya akan menjadikan seluruh masukan Gubernur Aceh dan Gubernur Sumatera Utara sebagai catatan yang akan ditindaklanjuti.
Zainudin juga mengingatkan Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah agar terus mempersiapkan berbagai keperluan demi suksesnya gelaran PON 2024 nantinya. Kedua daerah juga diingatkan untuk memastikan bahwa PON 2024 harus sukses dalam hal penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses administrasi.
“Sukses administrasi agar tidak menjadi masalah di kemudian hari,” kata Zainudin.
Selain itu Zainudin juga mengatakan, kedua provinsi tuan rumah harus mampu memanfaatkan event tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di setiap wilayah pelaksanaannya. Event yang akan dihadiri banyak orang itu diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM baik di Aceh maupun Sumatera Utara. []