Pasukan Rusia mencuri material radioaktif dari lab penelitian di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl, Minggu (10/4).
Di sisi lain, pihak Ukraina mengungkapkan sejumlah fakta mengerikan usai aksi pencurian materi radioaktif di Chernobyl. Material tersebut dikatakan dapat membunuh mereka.
Menurut Badan Pemerintah Ukraina untuk Pengelolaan Zona Eksklusif, tentara Rusia menjarah dua laboratorium di zona tersebut. Rusia juga dituding mencuri 133 zat radioaktif tinggi kala memasuki ruang penyimpanan Ecocentre.
“Bahkan sedikit saja dari material ini mematikan bila tidak ditangani secara profesional,” demikian pernyataan dari badan tersebut, sebagaimana dilansir AFP.
Sementara itu, Menteri Energi Ukraina, German Gulashchenko, mengatakan pasukan Rusia terpapar radiasi nuklir dalam jumlah mengejutkan. Ia menyampaikan, beberapa dari mereka mungkin hanya bisa hidup kurang dari setahun.
“Mereka menggali tanah kosong yang terkontaminasi radiasi, mengambil pasir radioaktif di tas untuk benteng [mereka], menghirup debu ini,” ujar Gulashchenko dalam pernyataan Facebook, Jumat (8/4), setelah mengunjungi zona eksklusif itu.
“Sebulan setelah terpapar [radioaktif] seperti itu, mereka hanya bisa hidup maksimal satu tahun. Lebih tepatnya, bukan hidup, tetapi kematian perlahan karena penyakit,” lanjutnya.
“Seluruh pasukan Rusia akan membawa sebagian dari Chernobyl. Mati atau hidup,” kata Gulashchenko.
Selain itu, Gulashchenko mengklaim peralatan militer Rusia juga terpapar radiasi.
“Ketidakpedulian pasukan Rusia sangat mengejutkan,” ia menambahkan.
PLTN Chernobyl sendiri merupakan situs dari bencana nuklir terparah di dunia.
(pwn/bac)
[Gambas:Video CNN]