Rupiah Nyaris Sentuh Rp15.000, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Terganggu - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Senin, 20 Juni 2022 - 21:27 WIB

Rupiah Nyaris Sentuh Rp15.000, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Terganggu

REDAKSI

JAKARTA Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 11 poin di level Rp14.836 pada perdagangan sore ini. Pelemahan dipicu reaksi negatif pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pelemahan mata uang Garuda mungkin tidak akan langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi faktor-faktor yang mendorong pelemahan itu bisa berdampak.

“Aliran modal terhenti atau bahkan sebagian keluar, terjadi pengetatan likuiditas di pasar global. Kondisi ini akan mengundang respons kenaikan suku bunga juga di dalam negeri, likuiditas di domestik juga akan ketat, suku bunga kredit naik, investasi dan konsumsi tertahan. Artinya, pertumbuhan ekonomi juga akan tertahan,” terang Piter kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (20/9/2022).

Baca Juga :  Penjabat Gubernur Aceh Terima Penghargaan BAZNAS RI

Baca juga: Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Nyaris Tembus Rp15.000

Namun, dia menyampaikan perekonomian Indonesia juga sedang beranjak pulih di tengah meredanya pandemi, sehingga akan ada tarik menarik.

Baca Juga :  Aceh, Peringkat 7 Inflasi Terendah Secara Nasional

“Ada yang mendorong kenaikan pertumbuhan, ada yang menahan. Tapi kenaikan suku bunga itu sifatnya menahan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Baca juga: Digempur Suku Bunga The Fed, Rupiah Bisa Sentuh Rp15.000 per USD

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan beberapa dampak yang akan ditimbulkan dari melemahnya nilai tukar rupiah. Berikut ini beberapa dampak yang disampaikan oleh Bhima:

Baca Juga :  Peringatan Resesi Global Berbunyi di Tengah Perang Rusia Ukraina, Ekonom: Belum

1. Pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan biaya bahan baku impor naik signifikan. Produsen akan meneruskan biaya produksi ke konsumen akhir. Sejauh ini harga di level produsen telah naik 9% per kuartal I/2022 sebelum rupiah melemah.

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

Daerah

SPM Nanggroe Aceh Desak Kejaksaan Tuntaskan Kasus Pembegalan Beasiswa 2017

News

Menteri KKP Trenggono Sabet Brevet Kehormatan Hidro-Oseanografi TNI AL

News

Rusia Beringas, Ukraina Klaim 5.000 Orang Tewas di Mariupol

News

Sekda Aceh Evaluasi Penyaluran Dana Desa dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

News

Kanwil DJPb Provinsi Aceh Beri Penghargaan kepada Satker dengan Nilai IKPA Terbaik

News

FOTO: Kota Borodyanka Ukraina Tinggal Kenangan Usai Dibombardir Rusia

News

Sengketa MPU Pijay Selesai, MPU Harus Segara Bermusyawarah

News

Optimalkan Hasil di Pileg 2024, Demokrat Abdya Finalisasi Bacaleg diakhir Januari 

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!