Tanpa terwujudnya prinsip pembagian beban dan tanggung jawab yang adil oleh komunitas internasional yang lebih luas, tidak akan mampu memberikan bantuan kemanusiaan dan melindungi etnis Rohingya.
Meskipun memiliki dampak serius terhadap perekonomian, lingkungan, keamanan, dan stabilitas sosial-politik, memperingatkan ancaman yang berasal dari risiko radikalisasi dan ekstremisme kekerasan di kalangan etnis Rohingya dapat merusak stabilitas regional.
Setiap tahun ada 30.000 bayi baru lahir yang ditambahkan ke pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Menolak gagasan integrasi Rohingya dan meminta semua aktor kemanusiaan termasuk UNHCR dan IOM untuk memfasilitasi pemulangan Rohingya yang aman dan sukarela ke tanah air mereka di Myanmar.
Pemulangan warga Rohingya ke Mynamar secara aman, sukarela dan bermartabat akan menjadi solusi berkelanjutan atas krisis ini dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan dalam mencapai hal tersebut.
Mengenai dampak buruk terhadap ekologi dan keanekaragaman hayati di Cox’s Bazar akibat tinggalnya etnis Rohingya dalam jangka waktu yang lama, khususnya degradasi hutan lindung seluas enam ribu delapan ratus hektar, Aksi iklim yang efektif harus diprioritaskan oleh komunitas internasional.
Repatriasi akan menjadi faktor kunci untuk menyelesaikan krisis Rohingya dan Myanmar harus menunjukkan kemauan politik yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut serta pentingnya keterlibatan ASEAN dan pemangku kepentingan regional lainnya.