NOA | Sigli – Kerugian akibat banjir dan longsor di Tangse, Pidie, Provinsi Aceh, ditaksir mencapai Rp19.224.951.238,data ini berdasarkan kajian teknis instansi terkait Pemkab Pidie yang dirilis pada 3 September 2021.
Data taksiran kerugian ini tidak termasuk data dari instansi vertikal ataupun bantuan pangan dan dampak perekonomian dari situasi tersebut.
Daftar data yang ditandatangani Kalak BPBD Pidie ex officer, H. Idhami, S.Sos,M.Si yang juga Sekdakab Pidie, taksiran kerugian mencakup tiga gampong, Layan, Peunalom I dan Peunalom II. Daftar kerugian meliputi rumah warga, sekolah, jalan, jaringan irigasi dan jaringan air minum.
Dari data ini, untuk Gampong Layan taksiran kerugian mencapai Rp1.700.000.000., meliputi rumah 19 unit, katagori rusak berat 7 dan rusak ringan 12. Jalan lingkungan beserta tanggul penahan tanah 350 meter dan jaringan air minum 500 meter.
Gampong Peunalom I, taksiran kerugian mencapai Rp1.902.654.000., meliputi rumah 20 unit, katagori rusak berat 5 dan rumah rusak ringan 15. Jaringan irigasi lebih kurang 99 meter persegi. Kemudian jaringan air minum 400 meter.
Peunalom II, taksiran kerugian mencapai Rp15.622.297.238,94., meliputi rumah 1 unit katagori rusak berat. Jaringan irigasi ± 93 M², pemasangan bronjong 5000 M³ peningkatan jalan 2500 meter, jaringan air minum 2000 meter. Juga kerusakan sejumlah sekolah, TK 1 (satu) unit, SD 3 (tiga) unit dan SMP 1 (satu) unit.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, H.Junidar, S.Sos, kepada pewarta media ini, Sabtu (06/11/2021) malam, menjelaskan, laporan kerugian akibat banjir di Tangse ini sudah disampaikan kepada Deputi Penanganan Darurat, BNPB-RI.
Ia juga mengatakan,untuk status darurat Tangse sampai 14 hari sejak hari pertama banjir melanda Tangse, atau sejak Jum’at 29 Oktober 2021 lalu.
Sementara Camat Tangse, Muhammad Irfan Islami, S.IP.,M.M, mengatakan, kondisi sungai Peunalom saat ini masih meluap, dikarenakan intensitas curah hujan masih tinggi. Hujan yang terjadi sejak sore berakibat beberapa titik yang sudah ditangani secara darurat, kembali rusak.
“Bila intensitas hujan tinggi, sungai Peunalom tetap meluap, walau tidak sebesar hari-hari sebelumnya. Ada beberapa titik yang sudah ditangani secara darurat, kini kembali rusak,” jelas Camat.
Mengenai fasilitas listrik, sudah ditangani oleh pihak PLN, seperti tiang yang roboh sudah diperbaiki dan sekarang kembali normal.
“Sedangkan warga terdampak banjir di tiga gampong ada 162 KK, baik katagori berat maupun ringan, namun begitu tidak ada yang mengungsi. Pihaknya bersama unsur Forkopincam terus berkoordinasi dengan Pemkab dalam penanganan ini,” tutup Camat Tangse.
Sebagai diketahui, Pemerintah Provinsi dan Pemkab, sebelumnya sudah menyalurkan bantuan pangan masa panik kepada warga Tangse terdampak banjir.
Halnya juga bantuan serupa dari organisasi sosial, politik , pemuda dan mahasiswa, terus mengalir kedaerah yang sedang dilanda bencana alam tersebut.(AA)