BENER MERIAH – Mantan Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar meminta Ruh Akbar segera mundur atau dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bener Meriah.
Tagore menilai Ruh Akbar tidak mampu menyelesaikan persoalan sengketa lahan Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepeden yang terletak di Kampung Wih Tenang Uken, Kecamatan Pertama.
Dampaknya 153 murid SD terpaksa belajar di salah satu Meunasah dan TPA di kampung Wih Tenang Uken.
“Saya sangat kaget mendengar kabar dari warga Wih Tenang Uken, karena ratusan murid SD tidak mendapat tempat belajar yang layak, sehingga harus belajar di Meunasah dan TPA,” kata Tagore kepada wartawan, Jumat, 7 Juni 2024.
Herannya, kata Tagore, Disdik Bener Meriah tidak mampu negosiasi dengan pemilik tanah demi lancarnya proses belajar mengajar siswa.
“Terlepas dari sebuah perkara yang terjadi, seharusnya pemerintah daerah melalui Disidik harus lebih mementingkan siswa SD tersebut dengan cara bernegosiasi dengan pemilik lahan, sekolah tidak boleh ditutup,” kata Tagore.
“Jika Kepala Disdik Bener Meriah tidak mampu, mundur saja sekarang dari jabatannya atau dicopot. Pj Bupati Haili Yoga harus tegas dalam hal ini,” sambung Tagore.
Sebagai Ketua Dewan Adat Gayo, Tagore mengaku akan menjumpai pemilik tanah atau ahli waris, agar SD Sepeden dibuka untuk sementara demi kepentingan siswa.
“Malam ini juga saya akan menemui mereka, saya bermohon sekolah itu dibuka sembari menunggu proses pembangunan berjalan,” ucapnya.
Informasi diperoleh, kata Tagore, masyarakat Wih Tenang Uken siap membangun secara swadaya sekolah diatas tanah milik pemerintah.
“Aneh sekali, kondisi ini benar-benar ditelantarkan. Karena kita tidak tahu, mungkin di antara 153 siswa tersebut ada calon Presiden, atau calon kepala daerah dimasa mendatang,” ungkapnya.
“Ini benar-benar memalukan. Sekali lagi saya sampaikan, dimasa akhir jabatan Pj Bupati Haili Yoga, ia harus tegas, copot jabatan Kadisdik jika tidak mampu menyelesaikan persoalan yang tidak begitu besar,” tambah Tagore.
Diberitakan sebelumnya, ratusan murid Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepeden, Kecamatan Permata, Bener Meriah, terpaksa kembali belajar di luar kelas atau pindah ke Meunasah kampung setempat, Rabu, 3 Januari 2023.
Hal tersebut terjadi karena pemilik lahan menutup SDN Sepeden dengan cara memasang pagar tepat di pintu masuk. Penutupan sekolah yang dilakukan merupakan kedua kalinya setelah 25 Agustus 2023 lalu.
Kala itu, ratusan murid SD Sepeden juga sempat duduk diatas tikar yang dibentang tepat pada akses jalan menuju sekolah tersebut.
Penulis: Afrizal
Editor: Gito Rolis