NOA l Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pangan menggelar Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Aceh, kegiatan yang mengusung tema “Pangan Kuat, Aceh Troe” tersebut dilaksanakan di Ruang Pertemuan Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin (15/11/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Aceh Barat, H. Ramli MS selaku anggota dewan ketahanan pangan Aceh mengatakan akan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai katahanan pangan di daerah.
“Selaku anggota dewan ketahanan pangan saya akan optimalkan semua sumber daya yang ada guna mencapai ketahanan pangan,” ucap Ramli MS.
Menurutnya, dua kunci utama dalam membangun ketahanan pangan adalah ketersediaan dan akses terhadap pangan, agar pangan tersedia, butuh lahan produksi yang lebih luas dan produktivitas lebih tinggi.
Di samping itu, lanjutnya, berbagai program terkait pangan yang menonjol, seperti revitalisasi pertanian, pemanfaatan lahan terlantar, serta masalah konversi lahan juga menjadi concern bagi pemerintah.
“Pangan merupakan masalah yang fundamental, negara harus menjamin ketahanan pangan kerena menyangkut hajat kehidupan masyarakat,” kata Ramli.
Di sinilah, sambungnya, peran strategis Dewan Ketahanan Pangan sebagai lembaga koordinasi yang mensinergikan seluruh program lintas sektor terkait pangan guna memaksimalkan pencapaian target yang telah ditetapkan.
Ia berharap rakor yang di hadiri oleh Bupati dan walikota itu mampu memperkuat fungsi koordinasi Dewan Ketahanan Pangan untuk mewujudkan swasembada Pangan di Aceh.
“Melalui Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan ini diharapkan dapat membentuk sinergisitas kebijakan dan program serta dukungan dari pelaku usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengimplementasikan kebijakan dan program ketahanan pangan,” timpal Ramli MS .
Menurutnya, gelar akademis sudah banyak yang miliki, Prof dan Doktor, dalam berbagai kajian ilmiahnya memberikan penjelasan mengenai kiat dan rencana aksi peningkatan ketahanan pangan.
“Namun kesediaan anggaran juga sangat penting guna terwujudnya ketahanan di daerah,” imbuh Ramli.
Ia berharap pemerintah Aceh harus menyediakan anggaran yang cukup untuk ketahanan pangan ini.
“Bupati dan walikota sebagai dewan ketahanan pangan di harapkan mampu mengatasi berbagai persoalan ketahanan pangan di daerah nya masing-masing,” pinta Ramli MS.
Lebih tegas, Ramli MS meminta pangan harus bergizi, bermutu dan berimbang, sehingga bahan komsumsi masyarakat itu betul-betul terjaga kualitasnya.
Dalam forum yang di hadiri juga oleh Bulog, BPOM dan para kepala SKPA ini Ramli MS meminta pemerintah Aceh agar memetakan daerah potensi pangan sehingga situasi dan data konsumsi daerah terpantau.
“Beras masih menjadi bahan konsumsi utama di Aceh, dia meyakini kedepan semakin berat bila tidak dilakukan pemetaan terhadap akar permasalahannya,” tutup Ramli MS.