Pidie Jaya – Lembaga swadaya Masyarakat Publik Transparansy ( LSM PuTra) meminta Pj Bupati Pidie Jaya untuk menindak sekolah jenjang pendidikan anak sekolah dini, dan jenjang sekolah pendidikan dasar dan jenjang sekolah menengah yang masih tetap ngeyel melaksanakan Wisuda kelulusan.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur LSM PuTra Ziklrillah kepada media ini, Sabtu (18/5/2024).
Zikrillah mengatakan pemerintah Pidie Jaya melalui Dinas pendidikan dan kebudayaan Pidie Jaya telah mengeluarkan surat edaran (SE) larang untuk melaksanakan wisuda bagi sekolah jenjang pendidikan anak usia dini, satuan jenjang pendidikan dasar dan satuan pendidikan jenjang sekolah menengah dengan nomor surat edaran 420/430/2024.
Surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie Jaya menindak lanjuti surat edaran dari jendral kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi dengan nomor 14 tahun 2023 .
Zikrillah menilai setelah keluar surat edaran tersebut tidak adalagi alasan bagi pihak sekolah untuk tetap mengadakan acara wisuda kelulusan, karena SE tersebut sifatnya mengikat yang wajib di patuhi oleh pihak sekolah.
Untuk itu Zikrillah meminta Pj Bupati Pidie Jaya untuk tegas bila ada pihak sekolah yang tetap melaksanakan wisuda, yang perlu di perhatikan oleh pihak sekolah adalah bagaimana melahirkan generasi generasi yang siap bersaing di era globalisasi sekarang ini, karen wisuda siswa tersebut tidak akan menjanjikan mereka sukses di kemudian hari.
Tambah Zikrillah, apalagi untuk kegiatan wisuda tersebut wali siswa harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, belum ditambah lagi buat biaya yang lainya, seperti nantinya pasti ada pengutipan biaya perpisahan dan pelunasan biaya SPP dan biaya lainya.
Untuk kegiatan perpisahan yang mengatasnamakan studi tour kalau itu di fasilitas pihak sekolah bisa di katakan sebagai pungutan liar yang dapat di pidanakan, karena apapun bentuknya sekolah dilarang untuk melakukan pungutan apalagi mengatasnamakan studi tour di akhir tahun.
“Kegiatan Studi tour itu kan kegunaannya untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membiasakan siswa belajar secara langsung mengenal tempat-tempat bersejarah dan budaya setempat, yang seharunya di lakukan disaat siswa masih dalam aktif sekolah dan anggaran bisa di gunakan dari dana BOS dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler, dan tidak adaon memberatkan wali siswa yang harus mengeluarkan biasa tidak sedikit, ” jelas Zikrillah
Terkait dengan Studi tour LSM PuTra memberikan apresiasi kepada SMP N 1 Meureudu yang telah membatalkan kegiatan yang di maksud, dimana pasca viralnya musibah di Subang Provinsi Jawa barat banyak sekolah sekolah yang telah membatalkan study tour.
“Membatalkan keberangkatan studi tour SMP N 1 Meureudu adalah hal yang sangat positif, sebagai mana kita ketahui biasanya kegiatan studi tour di akhir sekolah bukan di jadikan sebagai kegiatan untuk pengetahuan, tapi lebih kepada ajang piknik yang sifatnya hura hura, ” Pungkasnya. **
Editor: Amiruddin.MK