Presiden Rusia, Vladimir Putin, menilai sanksi Barat ke Rusia tak berguna dan akan gagal, Selasa (12/4). Ia mencontohkan kasus Uni Soviet yang berhasil melangsungkan program luar angkasa meski berada di kondisi sulit.
“Sanksi [diberikan] secara total, isolasi dilakukan sepenuhnya, tetapi Uni Soviet masih menjadi yang pertama di luar angkasa,” kata Putin, dikutip dari Reuters.
“Kami tidak berencana untuk diisolasi. Tidak mungkin untuk mengisolasi siapapun di dunia modern, khususnya di negara yang sangat luas seperti Rusia,” paparnya menambahkan.
Sebagaimana diberitakan Reuters, meski diterpa sanksi kala perang dingin, Rusia berhasil mengirim Yuri Gagarin ke luar angkasa. Gagarin tercatat di buku sejarah sebagai manusia pertama yang pergi ke luar angkasa.
Selain itu, Rusia berhasil meluncurkan satelit artifisial Sputnik 1 pada 1957. Peluncuran ini membuat Amerika Serikat membentuk NASA untuk mengejar ketertinggalan dari Moskow.
Mirip dengan kondisi tersebut, Rusia tengah diterpa sanksi dari berbagai negara Barat karena menginvasi Ukraina, salah satunya penutupan jalur penerbangan.
Walaupun diterpa berbagai sanksi, invasi Rusia di Ukraina masih berlangsung. Putin bahkan mengklaim Moskow bakal memenuhi seluruh kepentingan mereka di negara itu.
“Tujuan itu sangat jelas dan mulia. Jelas bahwa kami kami tidak memiliki pilihan. [Invasi] adalah tindakan yang tepat,” kata Putin lagi.
Menurut Putin, operasi militer di Ukraina dilakukan karena AS menggunakan Kyiv untuk mengancam Rusia. Selain itu, Moskow harus membela warga yang berbicara bahasa Rusia dari ‘persekusi’ Ukraina.
Sementara itu, Presiden Belarus, Alexander Lukashenko juga turut membela Putin.
“Mengapa kita sangat khawatir dengan sanksi ini?” ujar Lukashenko.
Lukashenko merupakan salah satu sekutu Putin. Ia berkali-kali menegaskan Belarus harus terlibat dalam negosiasi antara Rusia-Ukraina.
Lukashenko juga menyatakan Belarus secara tidak adil dicap sebagai ‘kaki tangan agresor.’
[Gambas:Video CNN]
(pwn/bac)
[Gambas:Video CNN]