“Kami optimis pembangunan train 3 akan selesai pada waktunya. Progress pembangunan Train 3 sudah bagus, sudah mencapai 90% lebih,” ungkap -Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Tutuka Ariadji melalui pernyataan resmi dikutip Jumat (24/6/2022).
Baca Juga: Cek, Inilah 15 Proyek Strategis Nasional Sektor Energi yang Diteken Jokowi
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Hulu Minyak Dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjiptomengatakan, pihaknya mendapatkan rencana dari BP mengenai Tangguh Train 3 terkait persiapan startup dan onstream. “Itu rencana dari BP, nah kita datang kesini mencari upaya-upaya untuk bisa mempercepat,” ungkap Dwi.
Dwi juga menyoroti dua area kritis yang harus diprioritaskan untuk segera diselesaikan pekerjaannya agar target dapat selesai tepat waktu.
“Kita menyarankan adanya prioritas didalam tenaga kerja untuk lebih mefokuskan dan menangani yang critical part, area critcal part tersebut yakni, pertama di area degreasing di unit agru, kedua di kompresor,” ujar Dwi.
Dua area tersebut menjadi prioritas untuk diselesaikan segera dengan menambah jumlah pekerja untuk mengerjakannya.
“Kedua area ini membutuhkan pekerja tambahan dan itu yang kita harapkan kepada EPC Contractor dan untuk bisa menyiapkan pekerja lebih banyak dan memprioritaskan untuk bisa segera diselesaikan,” jelas Dwi.
Sebagai informasi tambahan, Proyek LNG Tangguh adalah proyek produksi dan penjualan LNG yang telah direalisasikan dalam bentuk joint ventures antara British Petroleum sebagai operator, pemerintah Indonesia, kontraktor, dan, khususnya masyarakat lokal Papua Barat. Proyek ini menghasilkan LNG dari ladang gas Wiriagar, Berau, dan Muturi, di Teluk Bintuni, Papua Barat dengan luas 5.966,9 km2.
Lihat Juga: Permintaan Naik, Harga Batu Bara Hari Ini Nanjak 3,57%