Banda Aceh – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI)/BP2MI kembali membuka Pendaftaran program tahunan G to G Jepang penempatan Tahun 2026, Jumat.
Kepala BP3MI Aceh, Siti Rolijah mengatakan Untuk memaksimalkan penempatan program G to G Jepang Batch XIX ini, Pihaknya membuka wadah sharing session via zoom meeting untuk masyarakat Aceh yang berminat mengikuti program G to G Jepang.
“Jika pemuda Aceh memilih untuk bersaing di pasar kerja internasional, pastikan menyiapkan amunisi yang lengkap seperti siap skill bahasa dan kompetensi, siap fisik dan mental kerja luar negeri, serta pastikan kelengkapan dokumen bekerja,” Kata Siti Rolijah, Kepada Kantor Berita NOA.co.id, 21 Februari 2025.
Saat Sharing Session Via Zoom Meeting berlangsung Tim BP3MI Aceh menyampaikan terkait informasi peluang kerja ke luar negeri dengan 5 (lima) skema penempatan dan Pada sesi tersebut, khusus membahas persiapan pelatihan dan dokumen apa saja yang harus dimiliki oleh calon pelamar program G to G Jepang.
“Kegiatan sharing session ini diikuti oleh ± 50 orang yang terdiri dari berbagai lulusan, baik lulusan kesehatan ataupun non kesehatan,” Terangnya.
Siti Rolijah menjelaskan, bahwa syarat khusus yang wajib di lampirkan adalah sertifikat setara JLPT N5 yang dikeluarkan BLK/LPK/LKP berizin bagi lulusan minimal D3 Keperawatan serta tambahan persyaratan sertifikat careworker bagi D3 Non Keperawatan.
“Antusias masyarakat aceh untuk mengikuti program ini sangat besar, namun terkendala pada persyaratan khusus berupa sertifikat pelatihan Bahasa Jepang atau Careworker,” Ujarnya.
Tim BP3MI Aceh juga menginformasikan terkait kemudahan pelatihan melalui LPK/LKP Bahsa Jepang yang ada di Wilayah Aceh, Bahkan terdapat 1 (satu) LKP Bahasa Jepang yang membuka paket belajar program G to G Jepang dengan biaya yang sangat minim.
“Hal ini akan sangat membantu para calon pelamar mempersiapkan persyaratan yang ada,” Katanya.
Selama ± 2.5 jam sharing session berlangsung dengan aktif. Para peserta banyak memberikan pertanyaan2 seputar persiapan bekerja ke luar negeri.
“BP3MI Aceh akan terus memberikan layanan konsultasi terkait penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia baik secara daring maupun luring dan harapannya, peminat program G to G Jepang terus meningkat dan banyak warga Aceh yang bekerja ke luar negeri secara prosedural,” Tutup Siti Rolijah.
Editor: Amiruddin. MK