Prof Syamsul Rijal: Perjuangan Melawan Covid-19 Belum Selesai - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Selasa, 11 Januari 2022 - 23:59 WIB

Prof Syamsul Rijal: Perjuangan Melawan Covid-19 Belum Selesai

REDAKSI

NOA | Banda Aceh – Indonesia masih berupaya keras bangkit dari keterpurukan ekonomi, karena ‘diserang’ pandemi covid-19, usaha tersebut belum selesai.

Guru Besar Filsafat Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof Syamsul Rijal, mengatakan bahwa perjuangan melawan pandemi belum berakhir.

“Covid-19 sudah dua tahun belum berakhir di negeri ini, sekarang kita kembali harus menghadapi covid varian baru yaitu Omnicron, yang sudah masuk Indonesia,” kata Prof Syamsul Rijal, Selasa 11 Januari 2022.

Baca Juga :  Sekda Membuka Kegiatan Manasik Haji 

Prof Syamsul Rijal menilai, perlu membuat kebijakan yang tepat untuk menekan semua pihak agar taat aturan demi mengembalikan negara dalam status normal.

“Contoh saja, kebijakan pemerintah itu salah satunya melancarkan vaksinasi secara massif dan mengontrol pergerakan orang di dalam negeri,” katanya.

Sementara di sisi lain, kata mantan Wakil Rektor UIN Ar-Raniry itu, pengawasan terhadap warga yang pulang dari luar negeri, tidak ketat. “Harusnya warga yang pulang dari luar negeri atau pendatang, itu harus lebih ketat,” ujarnya.

Baca Juga :  Tantangan Ritel dan Perhotelan di Musim Liburan

Prof Syamsul Rijal berharap, pemerintah bisa membuat kebijakan yang lebih tepat dan cepat dalam menangani pandemi varian baru, sebelum virus tersebut menyebar secara luas di dalam negeri.

“Selain membatasi pergerakan orang dan mempercepat vaksinasi, perlu ada kebijakan yang tepat, sehingga bahaya Omnicorn ini tidak memakan banyak korban lagi di negeri kita tercinta,” harapnya.

Baca Juga :  Buya Syafii Meninggal Dunia, Ahok: Indonesia Sangat Kehilangan Negarawan

Ditanya apa kebijakan tepat yang harus dilakukan pemerintah, menurutnya, pertama harus memberantas hoax yang mengatakan virus tersebut tidak berbahaya.

“Pemberantasan hoax atau kabar bohong itu penting, agar tidak bertebaran informasi yang meracuni pemikiran orang-orang, yang membuat rakyat tidak percaya pada virus ini,” jelasnya.

“Negara tidak boleh membiarkan penyebaran hoax ini berkembang luas, karena ini juga bagian dari kekacauan negeri kalau tidak diberantas secara tegas dan tuntas,” pungkasnya. (R)

Share :

Baca Juga

News

China Makin Gahar, AS Akan Jual Sistem Rudal Rp1,3 T ke Taiwan

News

Harta Karun Hutan Indonesia Jadi Incaran Dunia, Ini Negara Penadah Kayu Gaharu

News

Pemerintah Aceh Terima Penghargaan Kualitas Tinggi dari Ombudsman RI

News

Penggunaan Dana Desa Tahun 2021, Desa Samardua Fokus Pada Program Perioritas

News

Ini Pesan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Kepada Seluruh Warga Binaan

News

Masyarakat Abdya Deklarasi Dukung Bustami Sebagai Cagub Aceh

News

Pro dan Kontra Pergub DKI Jakarta No 93 Tahun 2021

News

Terima Kunjungan Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Ramli MS: Akan Terus Mengoptimalkan Serapan APBN

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!