Singkil – Persoalan pertumbuha ekonomi rakyat, kemiskinan yang masih membelenggu, keberlanjutan realisasi UUPA, pemerataan pembangunan yang berkeadilan hingga tingginya angka silpa tahunan diakibatkan rendah realisasi program anggaran merupakan sejumlah persoalan yang kini dihadapi oleh rakyat Aceh dan menjadi tantangan ke depannya.
“Melihat sejumlah persoalan itu, kita menilai perlunya kolaborasi yang tepat untuk kepemimpinan Aceh ke depan sehingga benar-benar mampu menjawab persoalan. Setelah kita kaji dan kita renungkan dari berbagai aspek, kita mengusulkan dan siap mendukung sepenuhnya duet Muzakir Manaf (Mualem) -Aminullah untuk kepemimpinan Aceh 2024-2029,” ungkap politisi muda Partai Aceh (PA) Aceh Singkil, M Jirin Capah SE , Jumat malam, 15 maret 2024.
Menurut M Jirin, secara peta geopolitik, sosok Mualem akan menjadi presentatif rakyat Aceh di wilayah timur Utara, sementara Aminullah Usman merupakan presentatif tokoh Barat Selatan dan Banda Aceh sekitarnya. Sementara secara kepastian Mualem merupakan tokoh sentral partai lokal dan Aminullah merupakan kader partai Nasional.
“Kolaborasi ini selain tepat secara geopolotik, juga akan menjadi kekuatan untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan nantinya,”ujarnya.
Lanjut Jirin, Mualem merupakan sosok sentral perjuangan rakyat Aceh yang diyakini mampu mewujudkan implementasi butir-butir UUPA dan memperjuangkan nasib korban konflik jika memimpin Aceh nantinya. Sementara, Aminullah dengan rekam jejak sebagai seorang ekonom yang berpengalaman di dunia perbankan sebagai Dirut Bank Aceh dan dunia pemerintahan sebagai Walikota Banda Aceh dapat menjadi jawaban untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh secara berkelanjutan, mengurangi angka kemiskinan dan mengoptimalkan realisasi anggaran hingga persoalan Silpa tak lagi menjadi langganan Aceh tiap tahunnya dan mampu menghadirkan program-program kerakyatan.
“Sosok Mualem itu pemimpin yang memiliki itikad baik untuk kemajuan Aceh dan memiliki semangat yang kuat untuk membantu rakyat kecil seperti anak yatim, kalangan duafa, janda korban konflik, kalangan disabilitas hingga petani, nelayan dan pedagang kecil. Dengan didampingi sosok berpengalaman seperti Aminullah maka itikad baik dan keinginan Mualem untuk membantu rakyat kecil itu dapat diwujudkan nantinya, karena secara konsep dan rekam jejak sosok Aminullah memiliki kapasitas untuk mewujudkan hal itu,”paparnya.
Sebagai elemen masyarakat, lanjut Jirin, kita ingin kehadiran pemimpin yang bisa saling mengisi, saling melengkapi serta sama-sama memiliki kepedulian yang tinggi untuk masa depan Aceh.
“Jadi, kita tak cukup melihat semua itu dari aspek politik popularitas dan elektabilitas semata, kita harus melihat dari berbagai sudut pandang sehingga benar-benar mampu menjawab dan menyelesaikan persoalan Aceh nantinya. Setelah melihat berbagai aspek, maka kami yakin dan percaya duet Mualem – Aminullah adalah jawaban sekaligus solusi untuk kepemimpinan Aceh 5 tahun mendatang,” harapnya.
Mantan aktivis muda Barat Selatan yang dikenal dekat dengan Mualem itu mengusulkan nama Aminullah untuk pasangan Mualem setelah melihat sepak terjang dan kepedulian Aminullah terhadap masyarakat kecil selama 5 tahun memimpin.
“Pak Aminullah itu kan terkenal dengan program istana duafa dan ekonomi UMKM nya yang telah dirasakan, jadi untuk penguatan ekonomi Aceh yang kini termiskin di Sumatera sosok Aminullah dapat menjadi pasangan paling ideal untuk mendampingi sang panglima nantinya. Bukan hanya untuk memenangkan pilkada, tapi juga untuk mewujudkan pemerintahan ideal yang berpihak kepada rakyat kecil,” jelas kader muda PA.
Menurut mantan anggota DPRK Aceh Singikil itu, jika pasangan duel Mualem-Aminullah jadi di Pilkada 2024 maka diyakini akan berhasi merebut suara diatas 60%.
“Bagi masyarakat yang rindu akan perjuangan dan perdamaian serta realisasi MoU Helsinki maka Mualem adalah pilihannya, bagi masyarakat yang mendambakan program kerakyatan dan kebangkitan ekonomi rakyat kecil, maka Pak Amin akan menjadi pilihannya. Sehingga jika duel ini melaju di Pilkada 2024 kami meyakini jika 2-3 pasangan calon yang muncul, maka suara yang diraup diatas 65%, namun jika sampai 5 pasangan calon suara 50% akan lebih mudah untuk diraih,” sebutnya.
Pun demikian, kata Jirin, untuk selanjutnya semua berpulang kepada kedua tokoh dan para pengusungnya untuk melakukan istikhorah politik.
“Kita usulkan duel pasangan Mualem-Aminullah ini demi kebaikan Aceh, pun demikian semua kita serahkan kepada istikhorah politik kedua tokoh Aceh tersebut dan hasil keputusan kedua partainya,” pungkasnya.