PM Swedia Buka Suara soal Insiden Pembakaran Al-Qur'an - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Sabtu, 16 April 2022 - 15:44 WIB

PM Swedia Buka Suara soal Insiden Pembakaran Al-Qur'an

REDAKSI

DUNIA, NOA

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson buka suara usai politisi sayap kanan, Rasmus Paludan, membakar Al-Qur’an pada Kamis (14/4).

“Di Swedia orang-orang boleh mengekspresikan pendapat mereka, baik berselera baik atau buruk, itu adalah bagian demokrasi kita. Tak peduli, apa yang Anda pikirkan, Anda tak boleh menggunakan kekerasan,” kata Anders seperti dikutip AFP pada Sabtu (16/4).

Menurutnya, aksi Paludan bertujuan menghasut agar terjadi kericuhan dan saling lawan.

Baca Juga :  Masa Bodoh Ancaman Rusia, Swedia-Finlandia Makin Dekati NATO

“Kami tak akan pernah menerimanya. Ini adalah jenis reaksi kekerasan yang dia (Paludan) ingin lihat. Tujuannya untuk menghasut orang agar saling melawan,” katanya.

Dua hari lalu, kelompok anti-Muslim garis keras di Swedia yang dipimpin Rasmus Paludan membakar kitab suci umat Muslim, Al-Qur’an.

Untuk menentang tindakan tersebut, ratusan di Kota Linkoping dan Norkoping Swedia. Mereka terlibat bentrok dengan polisi. Demo pun berujung ricuh.

Baca Juga :  Pesta Musik di Kafe Jalanan Jadi Sorotan, Ketua BAS Aceh Angkat Bicara

Menurut video yang beredar di media sosial, terlihat sebuah mobil terbakar dan puluhan orang bertopeng menghancurkan jendela mobil polisi sembari berteriak, “Allahu Akbar”.

Imbas kericuhan ini, sejumlah anggota polisi dilarikan ke rumah sakit.

Keesokan harinya, Jumat (15/5) massa terlibat bentrok lagi dengan polisi Swedia. Imbas kerusuhan ini, sembilan anggota pasukan keamanan mengalami luka-luka.

Juru Bicara Kepolisian Swedia yang lain, Diana Qudhaib, mengatakan anggotanya yang terluka itu mengalami patah lengan dan terkena batu. Salah satu warga juga terkena lemparan batu di bagian kepala.

Baca Juga :  Terkuak! Ini Modus yang Bikin Minyak Goreng Curah Subsidi Mahal dan Langka

Paludan selama beberapa tahun ini menjadi sorotan karena tindakan dia yang dianggap memecah persatuan. Pada November 2020 lalu, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi.

Tak lama setelah itu, lima aktivis lain ditangkap di Belgia yang dituduh menyebarkan kebencian dengan membakar Al-Quran di Brussel.

(isa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Kemenag Pidie Jaya Gelar Apel Peringatan HAB Ke 78 Dan Donor Darah

News

Wakili Jokowi Luncurkan IPEF, Mendag Sampaikan 4 Pesan Penting

News

KPA Kecam Keras Pemerintah Aceh dan DPRA Kunjungan ke Negeri Paman Sam

News

Sri Lanka Bangkrut, Pemerintah Desak Warga Rantauan Kirim Duit

News

Sapa ASN Pemerintah Aceh Via ‘Zoom’, Sekda Taqwallah Ingatkan Donor Darah

News

Gubernur Aceh Dampingi Wakil Presiden RI Buka PTQ RRI Tingkat Nasional di Takengon

News

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Kelanjutan PPKM Dibahas Sore Ini

News

Polres Pidie Turunkan Personel Pantau Sejumlah Lokasi Banjir

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!