Home / News / Pemerintah Aceh

Selasa, 18 Maret 2025 - 17:44 WIB

Plt Sekda: Keunggulan Sejarah dan Budaya Peluang Kembangkan Wisata Halal di Aceh

REDAKSI

Plt Sekda Aceh, M. Nasir S.IP, M.PA, memberi sambutan sekaligus membuka Aceh Economic Forum Maret 2025, di Auditorium Teuku Umar Kantor BI Aceh, Selasa, (18/3/2025). Foto: Dok. NOA/Prokopim Setda Aceh

Plt Sekda Aceh, M. Nasir S.IP, M.PA, memberi sambutan sekaligus membuka Aceh Economic Forum Maret 2025, di Auditorium Teuku Umar Kantor BI Aceh, Selasa, (18/3/2025). Foto: Dok. NOA/Prokopim Setda Aceh

Banda Aceh – Perjalanan sejarah dan ragam budaya yang tersebar di seluruh wilayah Aceh merupakan modal yang sangat bagus untuk mengembangkan pariwisata halal di Tanoh Rencong.

Hal tersbut disampaikan oleh Plt Sekretaris Daerah Aceh M Nasir Syamaun, dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi Aceh Economic Forum (AEF) 2025, di Aula Teuku Umar Bank Indonesias, Selasa (18/3/2025).

“Dengan keunggulan budaya, sejarah, dan keindahan alam yang kita miliki, konsep pariwisata halal menjadi peluang besar yang dapat kita optimalkan. Aceh memiliki potensi wisata yang luar biasa, mulai dari wisata religi, wisata sejarah, wisata bahari, wisata budaya hingga wisata alam. Beragam destinasi seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Pantai Lampuuk, dan Sabang adalah di antara daya tarik utama yang telah dikenal secara luas,” ujar Plt Sekda.

Di samping itu, sambung Plt Sekda, masih banyak lagi wisata Aceh yang potensial untuk dikembangkan. Namun, potensi ini perlu dikemas dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis ekonomi halal agar memberikan dampak yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.

Baca Juga :  Plt Sekda Aceh: Fasilitas dan Kualitas adalah Kunci Keberhasilan MPP

“Ada beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan bersama, yaitu peningkatan Infrastruktur dan Aksesibilitas. Pemerintah Aceh terus berkomitmen meningkatkan infrastruktur, baik jalan, transportasi udara, maupun sarana pendukung lainnya, guna menunjang aksesibilitas ke destinasi wisata halal,” kata Plt Sekda.

Selanjutnya, lanjut M Nasir, penguatan Sumber Daya Manusia juga penting karena pengembangan industri pariwisata halal memerlukan SDM yang baik. Oleh karena itu, pelatihan bagi pelaku usaha wisata, pemandu wisata, serta sertifikasi halal bagi sektor pendukung lainnya harus terus digalakkan.

“Selain itu, penguatan Branding dan Promosi Aceh juga harus lebih gencar dimempromosikan sebagai destinasi pariwisata halal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pemanfaatan teknologi digital dan media sosial sangat penting dalam strategi pemasaran ini,” sebut M Nasir.

“Terakhir, kolaborasi dan Kemitraan. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sangat diperlukan dalam pengembangan industri ini. Kita juga perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk investor dari dalam dan luar negeri, untuk mendukung pengembangan ekosistem pariwisata halal di Aceh,” imbuh Plt Sekda.

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda Resmikan Wifi Gratis AcehLink untuk Kemajuan Akses Informasi Masyarakat

Plt Sekda menjelaskan, Pariwisata halal bukan hanya tentang ketersediaan makanan halal atau fasilitas ibadah, tetapi juga menyangkut pelayanan, keamanan, kenyamanan, serta pengalaman wisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Pengembangan pariwisata halal bukan sekadar strategi ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat identitas Aceh sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Dengan berkembangnya industri ini, kita tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjaga nilai-nilai budaya dan keislaman yang menjadi kebanggaan kita semua.

Dalam sambutannya, Plt Sekda menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Aceh yang telah menyelenggarakan forum yang sangat strategis dengan tema ‘Pengembangan Pariwisata Halal sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru di Aceh’, sangat relevan dengan visi Pemerintah Aceh, yaitu mewujudkan ‘Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan’.

Baca Juga :  Forum PTKIS Aceh Laksanakan Musyawarah

Sebagaimana diketahui, untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Aceh telah menetapkan 21 program kerja prioritas, salah satunya adalah mewujudkan industri pariwisata dan industri halal. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Aceh dalam menjadikan sektor pariwisata halal sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah.

“Terima kasih kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Aceh atas terselenggaranya acara ini, kepada para narasumber. Insya Allah, forum ini menghasilkan rekomendasi yang konstruktif bagi kemajuan ekonomi Aceh melalui sektor pariwisata halal,” kata Plt Sekda.

“Saya berharap melalui forum ini, kita dapat melahirkan ide-ide inovatif, solusi konkret, serta kebijakan yang dapat mendukung percepatan pengembangan industri pariwisata halal di Aceh. Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam pengembangan sektor ini,” pungkas Plt Sekda Aceh.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Hadiri Muswil III DMI Aceh 

Daerah

Lantik Bupati Singkil, Gubernur Aceh: Jaga Keharmonisan dengan Legislatif

Daerah

Pj Gubernur Safrizal: Karakter Aceh adalah Karakter Islam

News

Dipimpin Pj Gubernur Safrizal, Hari ini Aceh Zero Case PMK

Pemerintah Aceh

Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Ikuti Peluncuran Indikator MPC Bersama KPK

Daerah

Plt Sekda Bahrul Jamil: Mari Kita Jalin Sinergi dan Terus Berinovasi

News

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

News

Polri Lakukan Mutasi 1.255 Personel: Sepuluh Kapolda Berganti, Sepuluh Polwan jadi Kapolres