PLN Rogoh Kocek Rp452 Miliar Bangun Infrastruktur di Industri Karawang - NOA.co.id
   

Home / News

Senin, 23 Mei 2022 - 15:55 WIB

PLN Rogoh Kocek Rp452 Miliar Bangun Infrastruktur di Industri Karawang

REDAKSI

JAKARTA – PT PLN (Persero) membangun infrastruktur ketenagalistrikan di kawasan industri di Karawang berupa Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kiloVolt (kV) Sukatani dan Gas Insulated Switchgear Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Sukatani.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) Djarot Hutabri EBS mengatakan, pasokan listrik yang andal akan menjadi salah satu kunci dalam membuka peluang investasi. Dengan semakin kuatnya pasokan listrik ke kawasan industri Karawang, Djarot berharap dapat menjadi daya tarik investor baru.

Baca Juga :  Penjualan Listrik PLN Melonjak 8,62 Persen, 2 Daerah Ini Paling Sering Nyetrum

“Seperti yang diketahui secara umum bahwa Karawang adalah salah satu daerah industri terbesar di Indonesia. Listrik memegang peranan penting dalam peningkatan iklim investasi. Oleh karena itu, pasokan listrik harus benar-benar dijaga keandalannya,” ungkap Djarot, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: PLN Kantongi Jaminan Pemerintah untuk Pinjaman Rp8,5 Triliun dari ADB

Menurut Djarot, untuk membangun dua infrastruktur kelistrikan tersebut PLN menginvestasikan Rp 452 miliar, kedua Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung pada November 2022. Sementara kemajuan pembangunan hingga saat ini telah mencapai 77 persen.

Baca Juga :  Kebijakan Mendag Soal Minyak Goreng Disebut Sudah On The Track

GISTET 500 kV Sukatani akan memiliki kapasitas sebesar 1.000 Mega Volt Ampere (MVA) dengan 2 tower incomer 500 kV sepanjang 3,5 kilometer sirkit (kms). Sedangkan untuk GIS 150 kV akan memiliki kapasitas sebesar 120 MVA dengan tower incomer 150 kV sepanjang 3,44 kms.

Baca Juga: PLN Dukung Target 10 Ribu Bus Listrik di Jakarta

Baca Juga :  Bulog Pastikan Ketersediaan Beras Aman Hingga Lebaran

Djarot menambahkan, kedua gardu induk ini menggunakan teknologi isolasi gas sulphurhexaflouride(SF6) dimana lahan yang digunakan lebih efisien dibandingkan Gardu Induk Konvensional. “Melalui teknologi ini, pembangunan gardu induk tidak lagi membutuhkan luasan lahan yang besar sehingga efektif untuk diterapkan di kota/daerah padat penduduk,” ungkapnya.

(nng)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Pemkab Abdya Terima Anugerah Sahabat Perum LKBN Antara

News

10 Skill yang Belum Tergantikan Robot di Tempat Kerja

News

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh mendapatkan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2022 Kategori “SKPA Menuju Informatif”

News

Unjuk Rasa Ke DPRK, Ini Tuntutan Warga Aceh Singkil 

News

Sempat Bangkit, Harga Batu Bara Hari Ini Rebah Lagi

News

Asisten I Hadiri Pelantikan Mantan Wakil Gubernur sebagai Waliyul ‘Ahdi di Lembaga Wali Nanggroe

News

Forkompimkab Simeulue Sambut Kedatangan Kapal KRI Teungku Umar

News

Kasus Covid China Menggila 20 Ribu Sehari, Kenapa Masih Nol Kematian?