LANGSA– Hutan Mangrove Langsa memiliki multi peran dalam kehidupan. Bukan hanya sebagai sarana menjaga ekosistem, keanekaragaman hayati di kawasan mangrove juga menjadi berkah bagi para warga pesisir. Selain itu, keanekaragaman jenis mangrove di Kuala Langsa juga bisa menjadi sarana edukasi bagi para pelajar.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, usai berkunjung ke Hutan Mangrove Langsa bersama Pj Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid serta sejumlah unsur Forkopimda Langsa lainnya.
“Hutan Mangrove ini multi peran. Selain sebagai tempat wisata, kawasan mangrove juga menjadi tempat berkembang-biak ikan dan kepiting. Ini tentu menjadi berkah bagi masyarakat nelayan di kawasan pesisir. Selain itu, kawasan ini juga bisa menjadi sarana edukasi dan tentu saja penahan gelombang,” ujar Pj Gubernur.
Beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Aceh Sandiaga Uno sempat berkunjung dan meresmikan Mangrove Forest Park. Sebagai sebagai menara pantau dan menjadi salah satu spot favorit bagi para pengunjung, karena dibangun menjulang dengan tinggi 75 meter dan 8 tingkat.
Namun, saat ini Kawasan Hutan Mangrove Langsa sedang ditutup, karena sedang dalam proses di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
“Hutan Mangrove Langsa ini kan kawasan lindung. Jadi, untuk menjadikannya sebagai kawasan wisata tentu membutuhkan izin dari Kementerian LHK. Saat ini izin tersebut sudah kita ajukan dan sedang berproses. Insya Allah, dalam waktu dekat segera dibuka kembali,” kata Pj Gubernur.
Untuk diketahui bersama, di kawasan Hutan Mangrove Langsa terdapat 32 jenis mangrove yang tumbuh di kawasan seluas 8 ribu hektar. Tak hanya berbagai jenis ikan, Kawasan Wisata Hutan Mangrove langsa dihuni berbagai jenis burung, monyet, mamalia, reptil hingga molusca.
Sementara itu, Pj Wali Kota Langsa menjelaskan, sebagai daerah yang mengandalkan pendapatan daerahnya dari sektor jasa., saat ini Pemko Langsa terus membangun dan mengembangkan sejumlah objek wisata andalan.
“Sebagai daerah yang mengandalkan pendapatannya dari sektor jasa, maka kami merasa penting untuk membenahi hutan mangrove Kuala Langsa ini, karena menjadi 1 dari 3 objek wisata andalan yang sedang dan terus kita kembangkan bersama Hutan Kota Langsa dan Gampong Cinta Raja,” ujar Pj Wali Kota. (Ngah)