KOTA JANTHO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM optimis jika kerajinan rotan dari Aceh Besar dapat menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di even level nasional.
Menurut Iswanto, beberapa produk unggulan dari Sentra Kerajinan Rotan Aceh Besar di Gampong Kueh Kecamatan Lhoknga telah dihadirkan dalam berbagai event sosialisasi dan promosi di level nasional. “Mudah-mudahan, dengan kualitas yang terus ditingkatkan, kerajinan Aceh Besar, khususnya dari tangan pengrajin Gampong Kueh, bisa semakin dikenal dan dihargai di kancah nasional,” ujarnya, saat menghadiri Pembinaan dan Penilaian Desa Kerajinan, di Gampong Kueh, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (10/10/2024).
Pj Bupati Aceh Besar menegaskan komitmennya dalam mendukung sektor kerajinan di Aceh Besar, khususnya di Gampong Kueh, Kecamatan Lhoknga. Iswanto mengungkapkan, lebih dari 50 persen masyarakat di Gampong Kueh terlibat dalam kerajinan rotan. Produk ini telah diusulkan untuk dibina dan dinilai pada tingkat Provinsi Aceh.
“Kami telah melakukan berbagai upaya pembinaan sejak beberapa tahun terakhir, termasuk mengajukan dukungan kepada kementerian agar pengrajin di Gampong Kueh dan seluruh wilayah Aceh Besar lainnya dapat terus berkembang, dan siap untuk dibina dan dinilai sebagai desa kerajinan tahun 2024,” ucapnya.
Selain itu, Pj Bupati Iswanto mengapresiasi kehadiran Pj Ketua Dekranasda Aceh Ny Safriati Safrizal SSi MSi, yang turut memberikan berbagai masukan terkait pengembangan Sentra Kerajinan di Aceh Besar.
“Kami sangat berterima kasih atas masukan yang diberikan oleh Ibu Safriati. Kami siap meningkatkan produktivitas para pengrajin rotan yang ada di Aceh Besar khususnya di Gampong Kueh ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Ketua Dekranasda Aceh Safriati menyampaikan, Aceh memiliki potensi besar dalam pengembangan kerajinan rotan. “Indonesia merupakan penghasil sekitar 70-80 persen kebutuhan rotan dunia, dan Aceh Besar memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor ini lebih jauh,” katanya.
Ia juga menyinggung tentang perlunya kerja sama lintas sektor untuk melindungi dan melestarikan sumber daya rotan di Aceh Besar. “Pemerintah daerah harus bergerak bersama-sama untuk mendorong UMKM dan meningkatkan produksi unggulan, seperti rotan, agar tetap berkelanjutan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Safriati mengusulkan pembentukan koperasi bagi para pengrajin rotan guna memudahkan akses modal dan meningkatkan kesejahteraan mereka. “Kita perlu membentuk koperasi agar pengrajin lebih mudah mendapatkan modal dan bantuan lainnya, sehingga mereka bisa terus berproduksi,” tandasnya.
Editor: Amiruddin. MK