Emmanuel Macron diprediksi bakal bertarung lagi dengan politikus sayap kanan, Marine Le Pen, di putaran kedua pemilihan presiden Prancis setelah hasil pilpres pada Minggu (10/4) menunjukkan persaingan ketat.
Prediksi ini menguat setelah sejumlah lembaga survei, mulai dari Ifop, OpinionWay, Elabe, hingga Ipsos menunjukkan hasil serupa.
Mereka memperkirakan Macron meraih 28,1-29,5 persen, sementara Le Pen meraup 23,3-24,4 persen. Dengan hasil itu, tak ada pemenang mutlak dalam putaran pertama pilpres Prancis.
Sebagai peraih suara terbanyak pada putaran pertama, Le Pen dan Macron diduga kuat bakal kembali bertarung di putaran kedua pada akhir bulan ini.
Sebagaimana dilansir Reuters, para rival Le Pen dan Macron di putaran pertama langsung menyatakan dukungan ke salah satu kandidat terkuat untuk putaran kedua.
Kandidat dari kubu konservatif, seperti Valerie Pecresse, Anne Hidalgo, Yannic Jadot, dan Fabien Roussel menyatakan bakal memilih Macron di putaran selanjutnya demi membendung kemenangan sayap kanan.
“Agar Prancis tidak jatuh ke dalam jurang kebencian, saya mengajak kalian untuk memilih pada 24 April untuk menentang politikus sayap kanan, Marine Le Pen,” ujar Hidalgo, seperti dilansir Reuters.
Sementara itu, kandidat sayap kanan lainnya, Eric Zemmour, menyerukan agar pendukungnya memilih Le Pen di putaran kedua pilpres.
[Gambas:Video CNN]
(has)
[Gambas:Video CNN]