PIDIE – Waduk Rajui yang terletak di Padang Tiji, Kabupaten Pidie kini menjadi objek wisata populer yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah.
Banyak pemandangan indah yang dapat memanjakan mata pengunjung saat berwisata ke tempat itu. Pepohonan hijau tumbuh subur mengelilingi Bendungan Waduk Rajui sehingga pengunjung dapat menikmati udara sejuk.
Lokasinya sangat mudah terjangkau sekitar dua kilometer dari jalan lintas Banda Aceh Medan. Akses jalan pun sudah teraspal sehingga sangat mudah dilewati kendaraan semua jenis.
Kini lokasi wisata Waduk Rajui memiliki sensasi baru sebagai tempat bermain bagi keluarga maupun yang ingin mengabadikan momen indah untuk berswafoto.
“Banyak objek wisata di Kabupaten Pidie patut dikunjungi, tak kalah menarik dengan daerah lain seperti Waduk Rajui terdapat kesan indah ketika pengunjung berliburan di daerah itu,” kata salah satu pengunjung asal Pidie, Ardiansyah, Jumat (06/09/2024) sore.
Kondisi waduk sebagian saat ini sedang dikeringkan karena ada pembangunan, sehingga terlihat berbatuan putih yang tersusun rapi yang menjadi daya tarik pengunjung.
Disamping itu, susunan berbatuan juga dipenuhi rerumputan hijau tumbuh disekililingnya yang dapat membuat indahnya pemandangan.
Objek wisata ini tidak di pungut biaya dan tanpa ada penjual makanan, pengunjung jika berwisata ke lokasi tersebut harus membawa bekal sendiri dan menjaga kebersihan.
Waduk yang berada di kaki lembah ini sangat ngehits di media sosial lantaran banyak spot foto yang patut dicoba untuk mengabadikan momen seperti prewedding.
“Wisatawan bisa mengabadikan momen indah di lokasi Waduk Rajui. Banyak juga yang melakukan prewedding tanpa dipungut biaya,” ujarnya.
Selain panorama alam nan indah, lokasi ini menjadi tempat pilihan menghabiskan waktu liburan bersama keluarga dan sahabat di akhir pekan maupun di waktu luang.
Bendungan Waduk Rajui, selain menjadi tempat wisata, lokasi yang berada diantara lereng-lereng bukit ini juga sering dijadikan tujuan untuk menikmati sensasi memancing ikan air tawar oleh warga lokal dan lainnya. (ADV)
Editor: Amiruddin MK