Sekretaris perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengungkapkan bahwa kejadian tersebut disebabkan lantaran cuaca buruk sehingga jarak pandang ke landasan pacu menjadi terganggu.
“Ini diakibatkan karena cuaca sehingga menyebabkan jarak pandang tidak memenuhi syarat untuk mendarat di sejumlah bandara,” kata Rosedi kepada MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/5/2022).
Baca Juga: Cuaca Buruk, 4 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Ngurah Rai
Menurut dia faktor cuaca buruk proses mendarat tidak stabil. Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BMKG.
“Kantor otoritas bandara dan maskapai penerbangan untuk menyampaikan perkembangan perubahan cuaca secara periodik,” kata dia.
Baca Juga: Balas Aksi Rusia-China, Pesawat Tempur AS-Jepang Terbang Bersama
Sebagaimana diketahui, AirNav Indonesia menjadi satu-satunya penyelenggara navigasi penerbangan di Indonesia yang menyediakan jasa pelayanan navigasi penerbangan sesuai standar internasional.
Lihat Juga: Ada Pengalihan Rute Penerbangan Batik Air, AP I: Bandara Juanda Normal