Permainan Menghebohkan - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Opini

Sabtu, 21 September 2024 - 12:06 WIB

Permainan Menghebohkan

FARID ISMULLAH

(Foto : Dok. Pribadi Kas Pani).

(Foto : Dok. Pribadi Kas Pani).

Akhirnya tiba di Pulau Panjang, lokasi kegiatan Family Gathering Cabdindik Subulussalam dan Aceh Singkil, setelah sesaat dialun angin dan gelombang.

Semuanya kembali ceria, yang mabuk laut pulih kembali.

Ransel dan bekal diturunkan dari boat, kami menuju pondok yang telah disiapkan. Ada lima pondok disewa panitia untuk kapasitas lima atau enam orang setiap pondok. Kecuali satu pondok, karena lebih besar, diperuntukkan bagi peserta perempuan.

Sebelum ke pondok, lebih dahulu dibagi kelompok. Semua berbaris, tapi tidak begitu rapi. Cukuplah agar tidak ngawur.

Baca Juga :  Pasangan Oyon-Hamzah terima SK dukungan dari Partai NasDem di Pilkada Aceh Singkil

Rahma, Cs dari Sesi acara menyampaikan agenda kegiatan.

“Selesai Ashar kumpul di sini, dilanjutkan dengan permainan,” ujar Kepala SMK Negeri Penanggalan ini seusai menjelaskan jenis kegiatan.

Ada beberapa jenis permainan yang sudah mereka siapkan, khusus berkaitan dengan kebersamaan, kerja tim, dan kegembiraan.

“Kebersamaan, kekompakan, dan kerja sama, inti kegiatan kita,” pesan Pak Kacabdin, Antoni Berampu dalam sambutan singkatnya.

Seusai Ashar, peserta kembali ngumpul. Rimbunan pohon yang tumbuh di halaman pondok bisa melindungi peserta dari sengatan matahari. Apalagi kaos lengan panjang yang disediakan panitia membuat tubuh agak adem.

Baca Juga :  Memperbanyak Shalawat di Bulan Rabi'ul Awwal

“Permainan dimulai,” Eko mengingatkan.

Di meja, telah tersedia beberapa cangkir plastik dan sebuah bola pimpong untuk diisi air dan ditiup ke cangkir. Peserta berbaris, antri untuk memasukkan air dan meniup bola ke gelas.

Butuhkan kecepatan, ketepatan, dan ketelitian agar air tidak tumpah dan bola tepat masuk di cangkir.

Seru banget. Setiap kelompok mensuport anggotanya agar cepat beraksi. Yang mencoba curang, diulang kembali. Dahril beberapa kali protes ke panitia.

Baca Juga :  Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2024, beberapa desa di Kabupaten Aceh Singkil memperoleh kenaikan status 1 tingkat

“Curang, ulang kembali,” teriaknya.

Yang lain terbahak atas protes itu. Sepertinya permainan ini dirancang untuk lucuan dengan tetap menjunjung sportifitas. Semuanya senang, akhir kegiatan ada hadiah.

Beberapa permainan usai satu jam sebelum makhrib.

Berikutnya acara bebas, mau mandi laut, ngopi, keliling pulau terserah, kata panitia. Saya dan beberapa teman memilih untuk berendam di laut. Air laut yang mengandung garam baik untuk kesehatan. ( Bersambung….)

Penulis : Kas Pani

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Opini

Disiplin Sekolah, untuk Apa? Opini Seorang Mantan Siswa

Nasional

Pastikan Kita Punya Urgensi Dan Alasan Yang Kuat Untuk Mengubah Sistem Pemilu

Opini

Ziarah Kubur dan Keutamaan Mengunjungi Handai Taulan

Opini

Potensi Agrowisata Desa Watu Toa

News

Tertundanya Proses Repatriasi, Faktor lain di balik Perdagangan Manusia terhadap Etnis Rohingya  

Opini

Perjalanan Menginspirasi dari Desa ke Puncak Kesuksesan Melalui Pendidikan Hingga Bercita-cita Jadi Profesor

Opini

Guru Lem Pox

Daerah

Semestinya Aceh Singkil Bersyukur

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!