Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengatakan pada Sabtu (16/4) pihaknya melarang masuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan beberapa pejabat Inggris lain.
“Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap informasi tak terkendali dan kampanye politik London yang bertujuan mengisolasi Rusia secara internasional, menciptakan kondisi untuk membatasi negara kami dan mencekik ekonomi domestik,” kata Kemenlu Rusia dalam pernyataannya, dikutip dari AFP, Sabtu (16/4).
Kemenlu Rusia menuduh London melakukan ‘tindakan bermusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya’, khususnya mengacu pada sanksi terhadap pejabat senior Rusia.
Selain itu, Kemenlu Rusia juga mengatakan kepemimpinan Inggris sengaja memperburuk situasi di sekitar Ukraina, memompa rezim Kyiv dengan senjata mematikan, dan mengoordinasikan upaya serupa atas nama NATO.
Juru Bicara Pemerintah Inggris pun buka suara menanggapi keputusan Moskow tersebut.
“Inggris dan mitra internasional kami bersatu dalam mengutuk tindakan tercela pemerintah Rusia di Ukraina dan menyerukan Kremlin untuk menghentikan perang,” kata Juru Bicara Pemerintah Inggris, dilansir dari Reuters, Sabtu (16/4).
“Kami tetap teguh dalam dukungan kami untuk Ukraina,” tambah Juru Bicara itu.
Sebagai informasi, sejumlah nama yang telah masuk dalam daftar hitam masuk Rusia, yaitu Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab, Menteri Luar Negeri Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallace, mantan Perdana Menteri Theresa May dan Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon.
Diketahui Inggris telah menjadi bagian upaya internasional menghukum Rusia dengan pembekuan aset, larangan perjalanan, dan sanksi ekonomi, sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
(pop/fea)
[Gambas:Video CNN]